Berbeda orang melihat secara lahir, sisi-sisi dari mata uang, berbeda pula orang melihat sisi-sisi dari dampak Covid-19, terutama di saat lebaran tahun ini. Perbedaan tersebut nampak terlihat, terutama bagi orang yang menanggapinya secara baik atau buruk adanya pandemi di saat lebaran ini, dan biasanya tergantung dari sifat atau perilaku orang tersebut.
Pada umumnya, orang yang biasa bepergian, senang berkumpul dan senang suasana ramai, senang bersilaturahim dengan sanak keluarga ataupun sahabat, maka akan menyikapi lebaran tahun ini sebagai suatu kesedihan, karena apa yang biasa di lakukan satu tahun sekali tersebut tidak bisa di lakukannya, walaupun kita tahu dan berharap mudah-mudahan keadaan ini hanya bersifat sementara, karena kita yakin, pandemi ini pasti berakhir.
Lain halnya dengan orang yang memang tidak suka bepergian, tidak suka keramaian, dan tidak suka berkunjung ke rumah keluarga, saudara maupun sahabat, acara "ritual" saat lebaran di laksanakannya dengan sedikit "keterpaksaan", artinya, jika mungkin hal itu tidak biasa di lakukan orang banyak, mungkin tidak jua dia dilakukan. Istilah bahasa jawa "ngumumi".