Sedangkan kepribadian bangsa merupakan keseluruhan ciri khas bangsa yang membedakan dengan bangsa lain. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia di wujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan yang mencerminkan 5 sila dalam pancasila.(Di ambil dari berbagai sumber)
Kepribadian di miliki oleh setiap orang, laki-laki dan perempuan. Kepribadian kadang sering disamakan dengan sikap. Seorang laki-laki identik dengan gagah, wibawa, pantang menyerah. Sedangkan seorang perempuan identik dengan lemah lembut, pasrah, dan  malu-malu, namun itu dulu.
Pada zaman sebelum Raden Ajeng Kartini, seorang perempuan selalu terkungkung di dalam rumah. Bagi anak remaja, tidak diperkenankan untuk sekolah dengan alasan para orangtua pada masa yang berpendapat untuk apa sekolah tinggi-tinggi, toh nantinya pekerjaannya cuma di rumah dengan lingkup kasur, sumur, dapur, tidak lebih dari itu. Itulah pandangan orangtua jaman dahulu, kaum laki-laki yang harus bekerja di luar rumah, sementara seorang istri di rumah mengurus anak dan rumah tangga.
Atas perjuangan Raden Ajeng Kartini, yang terkenal sebagai tokoh emansipasi wanita, maka status sosial perempuan di Indonesia kini sama dengan kaum laki-laki. Kaum perempuan pun mempunyai hak yang sama, terutama dalam menyuarakan hak-haknya sebagai seorang  perempuan. Dalam bidang pekerjaan pun, bukan hanya laki-laki yang bekerja di luar rumah, tapi andil perempuan pun dalam membantu perekonomian keluarga cukup besar. Terbukti dengan banyaknya perempuan- perempuan yang bekerja di toko-toko maupun pabrik-pabrik.
Lebih dari itu, dengan adanya emansipasi wanita, hampir semua pekerjaan yang di lakukan kaum laki-laki, kini juga dapat dilakukan kaum perempuan. Banyak perempuan yang bisa mencapai cita-citanya, menjadi dokter, pilot, menteri, dan mampu bekerja di berbagai instansi mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat daerah.
Kita mengenal salah satu tokoh emansipasi wanita di era milenial ini, Hj. Nur Nadlifah, S.Ag.MM. Beliau adalah sosok wanita yang begitu anggun sebagai seorang ibu rumah tangga. Namun di balik itu kepribadian beliau juga sangat cerdas dan cekatan dalam menjalankan tugas-tugasnya yang penuh tantangan sebagai seorang anggota komisi IX DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Dapil IX Jateng, dengan daerah kerja meliputi Brebes, Tegal, Slawi.
Adapun komisi IX yang di jalani Hj. Nur Nadlifah S.Ag.MM beserta anggotanya bertugas di bidang Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan kependudukan, dengan mitra kerja sebagai berikut :
-Kementrian Kesehatan;
-Kementrian Ketenagakerjaan;
-Badan Kependudukan dan   Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN);
-Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM);
-Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI);
-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan);
-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan);
Kita patut bangga dan mendukung kiprah dari Hj. Nur Nadlifah, S.Ag.MM beserta anggota-anggotanya dalam kinerjanya mewakili rakyat 3 daerah di Provisi Jawa Tengah. Itulah bentuk nyata emansipasi wanita, bukan hanya mampu sebagai seorang ibu rumah tangga sejati, namun juga mampu menjadi figur seorang perempuan yang mampu berperan serta menjalankan roda pemerintahan dengan mengutamakan kepribadian sesuai dengan nilai-nilai 5 sila dalam Pancasila.
Atas perjuangan Raden Ajeng Kartini, kita sebagai perempuan biasa, walaupun kiprah kita jauh dari kiprah Ibu Hj. Nur Nadlifah, S.Ag.MM, namun setidaknya kita juga memiliki kepribadian sesuai dengan Pancasila. Dengan mendukung kiprah beliau, berarti kita sudah memberikan sumbangsih untuk kemajuan daerah dan Negara kita, Indonesia.
Tetaplah semangat Ibu.
KBC-027/Kombes-Jateng, EMK