Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pak Chappy Hakim, Oom Pray : Tolooooooong !!!

30 Agustus 2009   20:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:46 2740 0
Kepada Yang Terhormat :
Pak Chappy Hakim dan Oom Pray
di- KOMPASIANA

Tolooooooong !!!

Pak Chappy dan Oom Pray yang saya belum pernah bertemu muka, tetapi kenal di KOMPASIANA, supaya saya tidak di "PRITA MULYASARI-kan," saya awali "PERMINTAAN TOLONG" ini dengan data-data berikut :

30/08/2009 :

Spanduk besar bertuliskan "TANGGAL 4 SEPTEMBER JAM OO:OO WIB, DIBERLAKUKAN TARIF TOL BARU" di beberapa tempat di ruas tol Tangerang-Merak.

28/08/2009 :
"Pemerintah belum memberi kepastian tarif tol akan naik pada 4 September 2009 sebelum ada rekomendasi (masukan) dari Komisi V DPR-RI yang membidangi infrastruktur." (Solopos 28/8/2009)

24/04/2009 :

"Saya (Menteri PU) menyetujui perpanjangan konsesi ruas ini karena perusahaan sudah memperlihatkan komitmen untuk melaksanakan rehabilitasi."
"Kami sudah minta kepada BPKP untuk melaksanakan audit terhadap Tol Merak-Tangerang, terkait dengan diberikannya konsesi sampai dengan tahun 2048."
Menteri PU mengatakan, kebijakan yang diberikan pemerintah tidak hanya perpanjangan konsesi akan tetapi juga penyesuaian tarif secara berkala sesuai perkembangan inflasi.
(Finroll News 24 April 2009)

29/08/2009 :

Ruas Tol Cikupa-Cilegon Barat, naik dari Rp. 17.000,- menjadi 27.000, Info dari list Tarif Baru "Sementara" yang dipegang Penjaga Pintu Tol Cilegon Barat ( note : ruas lain tak dibahas biar fokus).

Juli 1997 - present day (lebih kurang 12 tahun) :

Saya bolak-balik ruas jalan ini dalam rangka cari makan.
Ilustrasinya, Saya hampir Seperti Deddy Corbuzer bisa tutup mata waktu Nyetir, untuk tau "lobang-lobang" yang harus dihindari di sepanjang jalan ini dalam rangka menyelamatkan "Shock Breaker dan Ban," dan ruas-ruas "Waspada" Truck-truck besar yang tiba-tiba akan ke jalur kanan dalam rangka menghindari lobang, dan tak adanya bahu jalan yang memadai, karena pernah "hampir mati" waktu kecelakaan karena kasus seperti ini.

Pak Chappy dan Oom Pray Yang Terhormat !

Saya tau betul bahwa masalah ini "Tak Sedikitpun" berhubungan dengan "tanggungjawab Bapak berdua," dan memang bukan itu yang saya "mintatolong-i."
Pertolongan yang saya harapkan adalah permintatolongan seorang "JUNIOR" kepada "SENIOR" di KOMPASIANA, dalam rangka menjawab beberapa "KEBINGUNGAN" yang saya alami dalam menghadapi "KENAIKAN TARIF TOL INI."

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati saya begitu berharap kepada Pak Chappy dan Oom Pray untuk meluangkan sedikit waktu Bapak untuk "BERWISATA" di jalan yang sekarang punya Group Astra ini, dan setelah itu memberikan Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di otak saya sebagai "konsumen."
Karena kalau sebagai "Rakyat" permintaan seperti ini terlalu "Mewah" di negeri yang rakyat-nya hanya dianggap "ADA" ketika Pemilu ini.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah :

1. Betulkah Operator telah secara serius "Berkomitmen" melakukan rehabilitasi ?

2. Konsesi sampai tahun 2048 sudah tepat ?

3. Betulkah Komisi V DPR-RI setuju ? (note : saya bermimpi yang setuju naik adalah DPR-KM)

4. Pantaskah Ruas Cikupa-Cilegon Barat Rp. 17.000,- naik menjadi Rp. 27.000,-

5. Kapitalisme jenis apakah ini ???

Jawaban-jawaban yang Bapak Berdua berikan setidaknya akan membuat saya bisa lebih tenang dalam menerima "MUSIBAH" ini.

Demikianlah "perminta-tolongan" ini saya buat dari seorang "ADIK" kepada "KAKAK."
Sembari mempertegas pernyataan Oom Pray, bahwa "PAK CHAPPY HARUS DIMAJUKAN."
Untuk bisa membawa "HATI NURANI" dalam keputusan-keputusan publik di masa depan.

Salam hormat dari saya.
Nurkhalis

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun