Bermula dari kejadian yang tak bisa kupercaya, bisa merubahku jauh dari rasa bahagia menjadi rasa duka yang tak pernah sembuh, kejadian yang membuatku kehilangan rasa semangat dan mungkin rasa itu tak akan pernah kembali. Namun dalam kejadian itu mengubahku untuk menjadi orang yang lebih kuat dan memang benar "AKU KUAT" Â dihadapan orang-orang dan bahagiaku seakan hanya sebatas topeng dari pormalitasku saja.Â
Tanpa mereka rasakan bahwa pikiran dan perasaanku selalu bertengkar hebat, banyak argumentasi yang tak sejalan diantara keduanya, semua itu terjadi begitu cepat disaat "AYAH" pergi dan tak akan pernah bisa kembali, untuk selamanya....... Â
Beralih sebelum peristiwa itu terjadi, duniaku baik-baik saja, emosionalku stabil, pikiran dan perasaan pun berjalan berdampingan.......
Pikiran yang damai membuatku seakan semua berjalan lancar, tak ada lelah yang dirasa. Bagi anak perempuan sepertiku atau mungkin bagi anak-anak lain diluaran sana juga  kehilangan sosok ayah sangatlah mengganggu........
"AKU BENCI DIRIKU YANG SEPERTI INI"
Aku mau berubah kembali menjalani hari-hari dengan gembira dan tak ada pikiran yang bergemuruh riuh, seakan terbelenggu duka yang memang ikhlas melepasnya pergi belum benar-benar seikhlas itu. aku masih membutuhkan sosoknya dan sangat ku butuhkan dalam prosesku ini, dukungan dari nya yang selalu menjadi penyemangatku untuk terus maju, seakan hilang berdampingan dengan kepergiannya. Namun aku masih memiliki keluarga yang lain, ibuku, kaka-kakaku dan teman-temanku yang selalu mendukung setiap proses yang sedang ku jalani, mereka harus bisa menyaksikan bahwa aku bisa ke titik dimana aku memimpikan cita-citaku ini, aku masih bisa mempersembahkan semuanya nanti kepada mereka yang selalu berdiri dibelakangku untuk mendukungku agar terus maju, oleh karena itu aku harus bisa bangkit jangan terbelenggu rasa duka yang selalu menghatui pikiran dan perasaan mu.
BANGKITLAH DARI KETERPURUKANMU........
Aku memang masih menjalani hari-hari yang sama namun ada rasa yang masih mengganjal, aku memang lebih banyak tertawa dan bercanda ria dengan keluarga dan teman-temanku, seakan pikiran dan perasaanku sudah berdamai seperti sediakala. Tetapi itu semua tidak berlaku disaat diriku sendiri, rasa tidak ikhlas itu seringkali muncul dibarengi dengan masa-masa yang telah ku lalui dengannya. Memori kebersamaan dengannya yang tersimpan dipikiranku begitu melekat hebat, ya Tuhan aku benci perasaan yang seperti ini, seakan ikhlas ku semuanya bohong.
Peralihan rasa itu muncul dimana setiap tengah malam aku merapihkan kamar, terkadang barang-barang yang sudah tersusun dengan rapih, ku acak kembali dan ku rubah posisi agar terlihat lebih rapih sempurna, kebiasaan ini terus terjadi setiap tengah malam tiba, dan aku mengerti dan paham bahwa yang sedang terjadi pada diriku bersangkutan dengan emosionalku yang tidak stabil sehingga mentalku terganggu.
"AKU INGIN SEMBUH, AKU INGIN HIDUP DENGAN PERASAAN YANG DAMAI, AKU INGIN BENAR-BENAR IKHLAS", tapi kenapa itu sulit sekali ku lakukan?.......... Â Cara apa yang harus dilakukan agar semuanya kembali utuh tanpa adanya benalu yang menghantuiku lagi?
Keterbukaan terhadap keluarga, teman, memang membuatku seakan merasakan kedamaian itu kembali, namun itu hanya bersifat sementara tak lama dari itu perasaan nya pun datang kembali dan membuatku semakin terpuruk, dan lagi-lagi ku pendam dengan sendirinya ketika perasaan itu kembali menghantuiku,  aku butuh konsultasi ke konselor  atau psikolog namun itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sedangkan pekerjaan saja aku masih belum punya, jika mengandalkan keluarga takut membuat beban mereka semakin bertambah dan rasa sedih mereka dengan kondisiku yang begini makin bertambah pula.
Sebagai validasi seringkali aku menutup diri, banyak bermain media sosial, menonton video-video pendek, dan banyak tidur agar pikiranku yang seperti itu bisa teralihkan, namun tanpa kurasa hal tersebut membuatku malas dan berdampak tak percaya diri, aku jadi takut ketemu orang-orang, merasa tidak enak hati, merasa takut salah ketika beraktivitas dengan orang lain, dan insomnia pada jam-jam tertentu, padahal semua yang ku rasakan itu hanya lah ketakutan-ketakutan yang muncul pada pikiranku saja, yang sebenrnya terjadi tidak akan seperti apa yang aku rasakan dan pikirkan.Â
Yaaaa Tuhaaannnnn aku bingung..........Â
Semakin hari hidupku semakin tak terarah dan bagaimanapun caranya aku harus menemukan arah hidup itu kembali meski dengan apa yang kurasakan selalu menghantui pikiran dan perasaanku, aku harus bisa melawannya dan aku harus menyadari bahwa itu semua bisa menghancurkan hidupku secara perlahan jika aku tidak bisa merubahnya. Tapi aku harus merubahnya darimana?, mulai dengan apa? dan Jalan mana yang harus ku ambil?
Aaaakkkkkhhhhhhh............. ingin sekali aku berteriak ditengah gemuruh riuhnya pikiranku, aku kebingungan ya Tuhan, bantu aku menemukan solusi dari masalah ini.Â
Dan pada akhirnya yang harus kuperbaiki adalah jiwaku, aku harus bisa menyembuhkan jiwaku, aku tahu bahwa jiwakulah yang sakit, sehingga membuatku memiliki pikiran-pikiran yang seperti ini.Â
Mental yang sakit terkadang lebih beresiko terhadap kesehatan tubuh kita dibandingkan hanya sakit fisik, dan dampak nya bisa menghancurkan kehidupanmu sendiri, dengan begitu, menjaga mental untuk selalu sehat sangatlah penting.Â