Masih umur jagung sudah saling tertarik dengan lawan jenis. Ya wajar, kodrat. Tapi, emosi yang masih labil membuat kondisi demikian menjadi nggak wajar. Saat tersulut api “cinta”-padahal belum tentu itu cinta beneran-atau cuma mainan-yang instan-remaja kayak saya kadang susah ngontrol karena bingung. Bingung harus gimana ya, wah saya kok jadi seneng banget kalo tiap denger namanya atau liat dia walaupun hanya sedetik-dua detik. Durasi waktu yang singkat tapi bikin galau berkepanjangan dan muncul kontroversi hati (pis).