Berawal dari kisah seorang ibu, isteri dari ustadz Mutammimul Ula, sekaligus bunda dari anak-anak penghafal qur’an. Sepuluh orang anak beliau, semuanya, –Subhanallah—menjadi hafidz dan hafidzah. Beliau yang biasa di sapa Ibu Wirianingsih ini, kala itu, melontarkan sebuah statemen redaksional yang menarik tentang bagaimana struktur pendidikan rumah tangga yang dibangun, yang ternyata merupakan hasil seting pendidikan sang suami, “ Yang membentuk mereka, termasuk saya, adalah Bapak mereka. Saya hanya pelaksananya saja. Ibarat membuat sebuah bangunan, suami sayalah yang merancang dan membuat kerangkanya, lalu saya yang mengisinya.
KEMBALI KE ARTIKEL