Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Bela Negara di Era Milenial

19 Oktober 2023   10:11 Diperbarui: 19 Oktober 2023   10:16 123 2
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan sebagai kepulauan terbesar setelah Kanada yang terdiri dari 17.504 pulau, lebih kurang 300 suku bangsa, dan juga dengan keberagaman kebudayaan serta tata cara hidup masyarakat atau warga negaranya. Indonesia memiliki Sejarah kelam yang pahit karena mengalami penjajahan oleh Belanda dan Jepang hamper 3,5 abad, karena mereka ingin menguasai Indonesia. Namun keinginan merka sangat ditentang oleh para pahlawan, ulama, dan segenap anak bangsa pada saat itu. Oleh karena itu, akhirnya para pahlawan rela berkorban dan bertumpah darah berperang untuk mempertahankan wilayah bangsa Indonesia. Untuk menghargai para pejuang kita memiliki suatu kesadaran bela negara dan nasionalisme yang sangat tinggi terhadap negara yang telah menjadi tempat tinggal secara langsung atau tidak langsung. Kehidupan bermasyarakat Indonesia kini telah bertransformasi dari local menjadi global. Perubahan di era globalisasi memberikan tantangan bagi masyarakat Indonesia yang harus terus terbuka dan mengikuti arus perubahan, baik dalam keadaan siap ataupun tidak. Kewajiban yang harus dimiliki setiap warga negara adalah membela negara dengan menjalankan fungsi dan tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Di era globalisasi, Pancasila sangat diperlukan sebagai pembatas agar kita bisa memilih mana budaya yang boleh diterima di Indonesia, budaya mana yang bermanfaat dan budaya mana yang seharusnya tidak di terapkan di Indonesia, semua itu didukung dengan kesadaran kita sebagai warga negara Indonesia untuk bisa menyikapi era globalisasi secara bijak agar dapat bermanfaat dan membuat bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang. Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pertahanan negara pada setiap orang, khususnya generasi milenial sebagai pewaris dan penerus kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga mampu menjaga negara dari ancaman internal dan eksternal. Generasi milenial memang tidak merasakan langsung proses sejarah panjang perjuangan bangsa, meski generasi milenial tidak merasakan langsung perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, namun bukan berarti mereka tidak memilik rasa tanggung jawab terhadap bela negara. Namun pemahaman tersebut harus dijembatani agar generasi milenial sebagai pewaris tunggal mempunyai perspektif dan tanggung jawab dalam menjaga negara. Generasi millennial merupakan generasi muda masa kini, usia saat ini berkisar antara 15-34 tahun, jumlah penduduk saat ini sangat besar yaitu mencapai 34, 45%, di tangan generasi inilah masa depan bangsa dan negara menjadi taruhannya, sehingga menanamkan nilai-nilai bahwa menjaga negara diperlukan demi keutuhan dan kejayaan bangsa dan negara. Generasi milenial tidak merasakan secara langsung perjuangan sengit para pendahulunya dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaann. Generasi milenial hidup di zaman dimana segala sesuatu serba instan, dan dihadapkan pada tantangan yang kompleks, yang tentunya sangat mempengaruhi sikap dan perilaku serta reaksi mereka. begitu juga dalam menyikapi bela negara secara mendalam dan sistematis, dengan metode yang sesuai untuk generasi milenial Generasi milenial juga merupakan generasi yang berperan penting dalam kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelebihan generasi ini adalah mereka menunjukkan kreativitas yang tinggi dan penuh percaya diri saat berhubungan satu sama lain. Untuk menjaga diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya memecah bela negara, maka bangsa harus kembali ke Pancasila. Nilai-nilai luhur Pancasila adalah semangat soladoritas, menghargai pendapat, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme, nasionalisme, optimisme, soladoritas dan percaya pada diri. Pancasila tidak perlu diajarkan secara formaldan terkesan kaku, namun yang terpenting adalah hakikatnya tetap terjaga dan diamalkan. Selain melalui pendidikan, Pancasila dapat ditanamkan di lingkungan keluarga dengan memberikan contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghormati orang yang lebih tua, saling membantu, dan lain-lain. Generasi milenial tidak bisa lepas dari media informasi, khususnya media sosial. Harusnya memiliki jiwa Pancasila yang kuat agar karakter Pancasila tertanam dan dapat menjadi wajah Indonesia yang dikenal dunia luas. Pembicaraan mengenai bela negara di dalam al-Quran secara tekstual memang tidak ada yang secara tegas, kebanyakan redaksi ayat menggunakan jihad fi sabilillah yang artinya pengarahan segenap kemampuan manusia untuk mendapatkan yang dinginkan atau menolak yang dibenci. Salah satu bentuk jihad mempertahankan negara adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks keindonesiaan yang masyarakatnya majemuk, baik dari segi agama, suku, bahasa dan bangsa, maka menjaga persatuan dan kesatuan menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi wilayah Indonesia terdiri dari berbagai kepulauan yang dipisahkan sekaligus dihubungkan oleh lautan. Kekuatan ini tidak mungkin diraih tanpa persatuan, dan persatuan tidak dapat dicapai tanpa persaudaraan dan kebersamaan serta kemauan untuk saling menghormati sama lain. Dalam Al-Quran, perintah untuk menjaga persatuan dan kesatuan sangat jelas, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Anbiya' [21]:92 yang maknanya Allah SWT menyatakan bahwa umat manusia adalah umat saja, tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau agama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membangun persatuan dan kerja sama dalam bela negara. Demikian halnya, Al-Quran juga melarang saling berselisih atau berbantah-bantah, sebab halk itu akan membuat lemah kekuatan kita. Sebagai muslim dan sekaligus sebagai warga negara Indonesia, menurut ar-Raghib al-Asfahani, umat itu mengacu pada suatu kelompok Masyarakat yang dihimpun oleh sesuatu baik persamaan agama, waktu, atau tempat, baik pengelompokan secara terpaksa maupun atas kehendak sendiri. Al-Quran memberi isyarat bahwa lebih menekankan sifat umat yang satu, bukan penyatuan umat. Sebab penyatuan umat terkesan adanya penyeragaman, sehingga kebhinekaan justru dimanfaatkan. Urgensi Pendidikan bela negara untuk kalangan milenial memang sudah sepatutnya mendapatkan perhatian lebih, baik dari pemerintah ataupun lingkungan pendidikan. Sejatinya, masa depan bangsa ini berada dalam genggaman generasi millenial saat ini. Selain itu pentingnya Pendidikan bela negara juga terdapat dalam beberapa hadist dan ayat yang mendukung untuk seseorang cinta tanah airnya, bersedia siap sedia membela kedaulatan dan kehormatan bangsanya, serta mampu mengharumkan nama bangsanya dengan hal-hal positif.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun