Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Butuh Lebih dari "Challenge" Baca Al Quran

12 Januari 2019   09:43 Diperbarui: 12 Januari 2019   10:28 178 0
Seperti yang kita ketahui, polemik politik identitas terus digulirkan oleh kedua calon selain untuk menaikkan elektabilitas dirinya juga sekaligus untuk menjatuhkan elektabilitas pesaingnya. Politik identitas dalam bentuk politisasi isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) yang digulirkan sedemikian masif menjadi alat kampanye kedua belah pihak.

Seolah ingin menjadi penengah untuk meredakan polemik yang kian memanas, rencana tes baca Al Quran pun digulirkan. Terlepas dari respon kedua belah kubu terhadap tantangan tersebut, sepertinya ada yang perlu kita cermati.

Apakah bila para calon ternyata memiliki kemampuan yang baik dalam membaca Al Qur'an, lantas bisa dijadikan ukuran bahwa para calon memiliki perhatian yang besar terhadap Al Qur'an? Ataukah Al Qur'an hanya sekedar mereka gunakan untuk memuluskan jalan untuk meraih kekuasaan?

Lalu bagaimana sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh seorang muslim dalam kapasitasnya sebagai kepala negara?

Alquran adalah petunjuk

Tentu perlu kita apresiasi bila ada pihak yang menginginkan Alquran dijadikan salah satu alat penguji bagi calon pemimpin di negeri ini. Namun cukupkah hanya dengan ujian cara membacanya saja?

Padahal dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 2, Allah berfirman :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun