Sepuluh menit sebelum pelajaran usai, aku memberi pertanyaan tentang cita-cita. Suasana kelas yang tadinya sepi karena banyak anak yang terkantuk-kantuk , mendadak riuh, mereka berebut meninggikan suara. Kuberi isyarat untuk tenang dan kuminta mereka mengacungkan tangan bila akan menjawab. Jangan membayangkan jawaban anak-anak berseragam biru putih itu seperti generasi kita di saat sekolah dulu seperti menjadi dokter, pilot, insinyur, pengacara atau pun guru. Cita-cita mereka menjadi artis, pemain sepakbola, chef, gamers dan tiktokers. Ketika kutanya  mengapa tidak ada yang ingin menjadi guru. Jawaban mereka adalah , jadi guru tidak asik Bu, tidak terkenal, tidak kaya, tidak hepi dan cepet tua.
KEMBALI KE ARTIKEL