Suara musik dangdut membuatku terbangun. Lampu sorot yang berpendar-pendar terang membuatku mataku berkerjap. Kutatap gundukan-gundukan tanah yang terbentang di hadapanku, beberapa nama pada batu nisan bisa terbaca terkena sorotan lampu. Dari tempatku duduk dapat kulihat keramaian di seberang jalan, Pak Haji Dana mantu, hiburannya panggung musik dangdut. Mas Marjo, suamiku tak pernah melewatkan acara seperti itu. Genre musik populer tradisional Indonesia itu sudah mendarah daging dalam dirinya.
KEMBALI KE ARTIKEL