Mungkin tidak banyak orang yang tahu, mengenai shalat bareng-nya komunitas NU dan Muhammadiyah ini, kecuali civitas academica dan warga sekitar kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang terbiasa mengikuti shalat tarawih di masjid kampus. Â Bagi penulis sendiri, ini adalah pengalaman pertama, juga Ramadhan pertama sejak tinggal di Kota Gudeg ini. Sebagaimana kebanyakan warga Nahdhiyyin, kala bulan puasa tiba, kita mengikuti keputusan para masyayikh saja; awal tanggal puasa, jumlah shalat tarawih, nuzulul-quran, dan perayaan idul fitri yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadhan. Â Namun, perpindahan tempat tinggal, tak bisa tidak pasti disertai beberapa perubahan tradisinya juga. Seperti kata pepatah, dimana kaki berpijak, di situ langit dijunjung.Â
KEMBALI KE ARTIKEL