Pena ku
berguguran oleh angin
berselimut kabut,tumpukan buku
seolah menatapku haru.
Tak ada harapan untuk
mengulang senja
apa lagi beriringan dengannya
esok lusa
perahuku tetap terdiam di
tepian dermaga.
Seteragis inikah
alur guratn di atas
kertas yang belum
sempurna ku ukir.
TUHAN...
tak mampukah kau lunakan
takdir mu
atau sekedar merubah patokan
waktu
TUHAN...
ini yang ke dua kalinya
bintang kejora tak memihakku.
TUHAN...
semoga di masa mendatang
serpihan ranting pena
bisa ku sulam.
seperti bingkai karya si pencinta
warna unggu