Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Peraturan Hijab di Iran, Sejarah dan Kontrofersi

19 Juli 2024   20:24 Diperbarui: 19 Juli 2024   20:33 14 0
Iran dikenal sebagai salah satu negara dengan peraturan hijab yang ketat. Sejak Revolusi Islam pada tahun 1979, hijab atau jilbab menjadi bagian wajib dari busana perempuan di negara ini. Kebijakan ini telah menjadi topik kontroversial dan sering kali memicu perdebatan di dalam dan luar negeri.

Sejarah Singkat Hijab di Iran

Sebelum Revolusi Islam, Iran adalah negara yang lebih sekuler. Pada masa pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi, modernisasi dan westernisasi diberlakukan secara luas, termasuk dalam hal busana. Perempuan bebas memilih apakah mereka ingin mengenakan hijab atau tidak. Namun, setelah Revolusi Islam yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini, aturan mengenai pakaian berubah drastis. Pemerintah baru menetapkan bahwa semua perempuan, termasuk wisatawan asing, harus mengenakan hijab di depan umum.

Peraturan Hijab

Menurut undang-undang di Iran, perempuan wajib menutupi rambut, leher, dan tubuh mereka kecuali wajah dan tangan hingga pergelangan tangan. Hijab harus dikenakan di semua tempat umum, termasuk sekolah, universitas, kantor, dan di jalanan. Perempuan yang melanggar aturan ini dapat menghadapi sanksi berupa denda, penjara, atau hukuman cambuk.

Kontroversi dan Protes

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun