Dalam memahami logika berpikir dan penalaran, berpikir kritis memiliki kontribusi yang besar. Menurut Paaul & Elder, berpikir kritis di konsepkan sebagai self-disciplined, self-minitored, dan self-corrective thinking. Dalam gagasan ini, berpikir kritis adalah suatu kemampuan untuk dapat mengendalikan, mengelola, memantau, dan mengingatkan proses berpikir kita sendiri. Hal ini mencakup kemampuan mengidentifikasi kelemahan berargumen, kemampuan berargumen, dan dapat meluaskan argumen yang kuat berlandaskan bukti dan logika. Self-assessment salah satu konsep yang dikembangkan oleh Paul dan Elder, yaitu kemampuan untuk menilai secara akurat kualitas pikiran kita sendiri. Dibutuhkan banyak pemikiran dalam bagaimana car akita dapat berpikir dan mau menerima kelemahan pemikiran kita. Konsep ini juga menetapkan standar berpikir kritis yang mencakup, kejelasan, akurasi, revelensi, kedalaman, kelengkapan, dan signifikansi. Mereka belajar bahwa berpikir kritis juga melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai macam kesalahan berpikir dan manuver yang disebut sebagai "fallacy". Hal ini dapat membantu dalam menghindari atau mencegah kesalahan atau ide yang tidak valid ( Dewi et al, 2023)
KEMBALI KE ARTIKEL