Bruk, tanpa sengaja tubuhku menabrak sesorang. Topi wisuda yang kupegang terjatuh. Aku segera berjongkok untuk menganmbilnya. Sebelum tanganku meraihnya, sebuah tangan kekar telah mengambil dan mengulurkannya padaku. Dengan sigap aku menerimanya. Sejenak aku menatap matanya, setajam elang. Kuanggukkan kepala sebagai ucapan terima kasih. Lalu bergegas menuju ruang wisuda yang sudah penuh sesak.
KEMBALI KE ARTIKEL