Dibalik semaraknya pesta demokrasi ternyata sebagian warga masyarakat di hantui rasa galau, utamanya bagi 200.000 lebih para caleg yang memperebutkan 19.699 kursi secara nasional yang terdiri dari 2.471 dapil. Saking galaunya sebagian para caleg melakukan hal-hal yang di luar nalar, mendatangi tempat angker, ngalap berkah dengan berendam di sungai, menyediakan sesaji kepada penunggu gunung dan lain lain.
Warga masyarakatpun juga dihantui rasa galau akan pemilu tahun 2014, sebagaian mereka menyuarakan dan menyerukan untuk golput. Ini juga merupakan bentuk kegalaun pesta demokrasi 5 tahunan di negeri ini. Mereka gundah dan merasa kuatir jangan jangan suara yang diberikan jatuh pada orang yang salah. Karena banyaknya caleg yang telah terpilih pada pemilu sebelumnya ternyata tidak amanah dan banyak terjerat kasus korupsi.
Kegalauan warga yang lain atas pelaksanaan pemilu adalah mereka acuh-tak acuh, ga peduli siapa yang mau jadi kek, kapan dilaksanakan pencoblosan kek, mereka tidak pusing. Hal ini mungkin juga disebabkan terjadinya decrease kepercayaan kepada penyelenggara negara.
Hukum sebab akibat selalu terjada dan selalu akan terulang. Kebaikan hidup dimulai dari diri kita sendiri, bila diri kita baik, impacnya keluarga akan jadi baik, lingkungan berubah baik dan tatanan sosial nasional akan menjadi baik. Gunakan Hak Suaramu, bila tidak ingin hilang masa depanmu. Ingat petuah orang-orang suci Al jaza'u wal hala'u artinya gundah gulana dan kegalauan adalah pintu bagi syetan untuk merasuki dan merusak jiwa manusia...
260314@dhaha