Siapa yang tidak ingin menulis buku yang kelak menjadi buku
best-seller? Atau, penerbit mana yang tidak ingin menerbitkan (calon) buku
best-seller? Ajaib kalau ada penulis atau penerbit yang mengangkat tangan setelah mendengar pertanyaan itu. Pada umumnya, buku
best-seller menjadi impian penulis dan penerbit. Penulis merasa bahagia karena karyanya dibaca oleh puluhan atau ratusan ribu bahkan jutaan orang dan namanya—meskipun tidak selalu—turut diperhitungkan sebagai penulis papan atas. Kebahagiaan itu kemungkinan besar akan bertambah seiring derasnya aliran royalti ke kantong penulis. Penerbit tidak kalah semringahnya karena saldo laba perusahaan terus meningkat dan namanya (semakin) terdongkrak sebagai penerbit yang layak dilirik oleh penulis ternama.
KEMBALI KE ARTIKEL