Beberapa cerita dalam kumcer ini memiliki keterkaitan. Ada tokoh yang sama dalam cerpen yang berbeda, tapi jika salah satu tidak dibaca pun tidak akan mengurangi pemahaman (maksud saya, bisa dibaca secara acak cerpennya). Sebagaimana judul bukunya, cerpen-cerpen yang disajikan merupakan cerita kesepian, penantian dan sangat melankolis tapi tidak cengeng.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini menurut saya sangat apik dan nyastra. Tapi bagi saya yang awam (membaca sebagai hiburan) terkadang saya kehilangan fokus ditengah-tengah cerita, tapi hal ini tidak berlaku disetiap cerpen. Beberapa cerpen bahkan dapat membuat saya berpikir dan merenungkan ceritanya. Menurut saya itulah kelebihan buku ini. Ceritanya mampu memberikan dampak pada pembacanya. Perlu saya pertegas, dampak disini tentu bukan untuk mengubah perspektif pembaca agar menerima LGBT.