Perjalanan kali ini dimulai ketika matahari baru saja memunculkan sinarnya. Pemandangan matahari yang utuh, hangat dan bersahabat menemani perjalanan disela-sela perkebunan dan lika-liku pegunungan yang ditempuh. Aku melakukan perjalanan bersama salah seorang teman dekat yang berbeda agama. Saat itu dia sedang berlibur ke Jogja dan kami sudah cukup lama tidak bertemu. Berdasarkan tata krama pertemanan dan bagaimana selayaknya seorang muslim menyambut tamu, maka aku berusaha semampuku untuk melayani tamu jauhku ini, walaupun kami berbeda agama. Oh iya, toleransi beragama kami cukup baik. Jadi dia mempertimbangkan aku dengan ibadahku dan begitupun aku.
Lakum diinukum waliyadin.
KEMBALI KE ARTIKEL