Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Jangan Lupakan Kondom Sebagai Alat KB

6 September 2014   14:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:28 33 0
Apa yang terbayang jika mendengar kata kondom? Saya yakin, banyak yang mengartikan kondom secara negatif. Sosialisasi penggunaan kondom lebih ditekankan untuk menghindari penyakit berbahaya akibat hubungan seks. Akibatnya, kondom identik dengan seks bebas.

Seorang ibu pernah curhat kepada saya, bahwa ia tidak siap hamil karena masih kerepotan mengurus anak. Anak yang terkecil saat itu usianya belum genap satu tahun. Ibu ini bercerita bahwa ia sudah mencoba berbagai macam alat KB, tapi tidak ada satupun yang cocok. Akhirnya ia pasrah untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Saya bertanya kepada ibu tersebut "Sudah pernah menggunakan kondom belum?".

Saya terkejut melihat respon ibu tersebut. Dengan mimik setengah marah ia berkata kepada saya "Mbak, emangnya saya perempuan apaan? Sama suami sendiri masa pakai kondom?"

Saya tidak menyangka dengan respon ibu tersebut. Sungguh diluar dugaan. Konotasi kondom di sebagian masyarakat Indonesia begitu negatif. Peran kondom sebagai alat KB sudah mulai dilupakan. Sosialisasi kondom sebagai alat KB juga sungguh minim, sehingga masyarakat hanya mengingat kondom sebagai alat untuk melakukan seks bebas.

Sesungguhnya kondom juga merupakan alat kontrasepsi. Kondom berfungsi sebagai penghalang sperma untuk masuk ke dalam rahim sehingga kehamilan pun bisa dicegah. Dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, kondom merupakan alat kontrasepsi yang memiliki efek samping yang rendah.

Manfaat kondom sebagai alat KB sudah seharusnya disosialisasikan oleh petugas kesehatan. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga seharusnya memiliki program nasional penggunaan kondom sebagai alat KB. Hal ini bertujuan untuk menghindari kehamilan yang di luar perencanaan. Faktor ekonomi, faktor jarak kehamilan, faktor kesehatan ataupun faktor lainnya merupakan alasan untuk melakukan perencanaan kehamilan. Dengan merencanakan kehamilan, bentuk keluarga yang ideal lebih mudah terwujud.

Saya yakin, di luar sana banyak terjadi kasus serupa. Minimnya informasi mengenai kondom, menyebabkan pasangan suami istri enggan menggunakannya. Sesungguhnya, hak pasangan suami istri untuk memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan mereka. Namun, jika seorang ibu tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi apapun, haruskah ia terus-menerus hamil hanya karena citra kondom yang negatif?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun