Pulau Nusa Penida memiliki 9 buah kincir listrik sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Sayang, pada waktu itu hanya 7 kicir saja yang beroperasi dan dua diantaranya rusak. Di lokasi tersebut, saya juga melihat sebuah bangunan yang berfungsi sebagai gardu listrik. Bangunan tersebut tampak tidak terawat dan tidak berpenghuni. Memang kenyataannya tidak ada seorang pun yang bekerja di sana.
Berita terakhir yang saya dapatkan dari sini dan dari sini, semakin hari semakin banyak jumlah kincir yang tidak beroperasi. Pada tahun 2013, kincir yang rusak bertambah satu menjadi 3 buah. Dan pada tahun 2014, sebanyak 8 kincir tidak beroperasi dan beberapa mengalami kerusakan parah.
Jika pada waktu itu saya dibuat terpana dengan adanya PLTB di Nusa Penida, kini saya dibuat kecewa. PLTB ini tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Seandainya saja pemerintah serius terhadap penggunaan energi alternatif, PLTB di Nusa Penida bisa dijadikan sebagai proyek percontohan dan Indonesia bisa keluar dari ketergantungan terhadap penggunaan energi fosil. Tapi sayang, sepertinya penggunaan energi alternatif hanya akan layu sebelum berkembang.