Setelah memberi salam, lalu pak Thamrin bertanya ku sedang apa, ku bilang saja sedang istirahat ;). Lalu beliau, mengundang untuk peluncuran buku beliau di Kalibata City pada jam 4 sore nanti. Langsung saja ku bilang bisa hadir karena pernah beliau mengajak ku untuk kumpul-kumpul sesama kompasiana namun ku tak bisa hadir, dan kali ini ku tak sia-sia kan kesempatan ini karena akan kumpul-kumpul dengan kompasiana lainnya.
Terkenang pertama kali sua pak Thamrin, ketika peluncuran buku keroyokan kompasianer di Gramedia Matraman, "Jokowi (bukan) Untuk Presiden". Beliau salah satu penulis dalam buku tersebut. Namun pada saat tersebut, ku tak bisa bincang-bincang dengan beliau karena ku harus kembali ke sekolah untuk mengajar (izin diberikan dari sekolah hanya dari jam 9 pagi sampai jam 1 siang). Di sana kami hanya berjabat tangan. Beliau "easy going" dan ramah ketika beberapa orang bertanya tentang buku tersebut.
Kali kedua,ku bersua di Epicentrum XXI ketika pemutaran film "12 Menit untuk Selamanya". Di sana lah kami sempat berbincang-bincang sebelum film dimulai dan kami pun bertukar informasi telephone agar dapat terhubung.Beliau pernah berkata,akan membuat buku dan judulnya masih dirahasiakan. Setelah film selesai, beliau mengajak saya untuk "kongkow-kongkow" bersama kompasianer dahulu sebelum pulang. Namun tawaran tersebut ku tolak karena hari mulai larut malam dan ku hanya seorang wanita yang membawa motor (kata mama harus pulang cepat) :D.
Nah,ku berangkat lah ke Kalibata City naik motor kira-kira jam 3 an, dan akan bertemu teman baik ku Ugie di sana. Dekat stasiun KA Kalibata, ku masuki sebuah mall, di sana ku baca mall kalibata. Agak bingung juga untuk tempat parkir karena tak ada petunjuk, sehingga harus bertanya ke orang yang sedang nongkrong. Setelah parkir, ku bergegas ke ground floor tempat diadakan acara, sambil ku telephon Ugie untuk segera datang ke mall karena ku sudah sampai.
Ku baca petunjuk, ground floor menuju ke atas dari mall tersebut. Ku naik escalator menuju ke atas. Tak disangka sampai di atas, sepi. Lalu ada security dan ku tanya,di mana kah ground floor ? Jawaban yang mengejutkan,ternyata ada di lantai paling bawah, Ku protes, karena petunjuknya menuju ke atas, namun ia hanya menjawab, tanda tersebut salah. (Ugh,kesel buanget....)
Akhirnya ku sampai lagi di lantai bawah,sempat ku berkeliling namun tak jua ku temukan. Akhirnya ku tanya security yang menjaga pintu, di mana kah ground floor Kalibata City ? Ia malah bertanya kembali, " Mba mau menghadiri peluncuran buku ?" Ku langsung anggukan kepala. Akhirnya jawaban yang tak ku inginkan keluar dari mulutnya, "Mba salah tempat. Kalibata City ada di seberang,di sebelah apartemen di sebelah sana." Sambil ia menunjuk ke arah apartement. Ia pun mengatakan,bukan aku saja yang salah, ada beberapa orang pun tadi salah tempat.
Dengan helaan nafas yang panjang, ku pun bergegas ke arah yang ditunjuk. Lalu ku telephone kembali Ugie untuk datang ke Kalibata City yang ada apartemennya bukan di Mall Kalibata. Ternyata ia pun salah tempat, ia datang ke Mall Kalibata. Ku pun menunggu dia untuk keluar dari Mall Kalibata di pintu keluar masuk mall.
Horee... akhirnya tiba di ground floor Kalibata City. Di sana acara telah dimulai. Kulihat di panggung ada pak Thamrin Dahlan, Bondan Haryo Winarno (Mak Nyuss) dan Gandhi (pembawa acara). Ternyata pak Thamrin Dahlan meluncurkan buku berjudul"Prabowo Presiden Ku". Wow... ternyata ku punya teman yang hebat. Beliau purnawirawan kepolisian, pernah menjabat Direktur Pasca Rehab Deputi Rehabiitas BNN dan buku ini merupakan buku ke -7 karyanya.
Hampir dua jam acara berlangsung. Beberapa pertanyaan dari peserta terjawab oleh pak Thamrin maupun pak Bondan. Terus terang,ku belum membaca buku beliau sehingga aku masih meraba apa isi dari buku tersebut. Yang ku ingat perkataan pak Thamrin tentang gerakan, yaitu pekerjaan yang aktif menggunakan seluruh tubuh dalam arti bekerja. Jika diri ingin sukses maka bergerak lah. Lalu pak Bondan, yang mengatakan jika ingin masyarakat sehat maka perhatikan gizi.
Selamat ya pak Thamrin atas peluncuran bukunya, sukses dan berkah mengiring bapak. Yang tak ku lupa dari perkataan bapak kemarin prinsip bapak yang sama seperti prinsip Buya Hamka yaitu menulislah dengan baik karena tulisan yang baik mengandung makna yang akan menghidupkan jiwa. Teruslah menulis, karena tulisan yang dihasilkan pasti ada pro dan kontra namun yakin lah karena dengan menulis bisa mengubah dunia.
Terima kasih atas undangan dan bukunya.