itulah sebabnya menikah sebaiknya dilakukan oleh mereka yang telah mampu me-manage emosi dan ego, serta mampu berfikir panjang akan kelangsungan hidup berumah tangga dengan segala biayanya. karena walau bagaiman pun, biaya merupakan keharusan nomor 1 yang wajib terpenuhi dalam hidup berkeluarga. inilah alasan yang mendasari hukum perkawinan negara maupun agama.
selain itu, medis pun sedikit memberikan pertimbangan usia pernikahan yang lazim dilakukan. mengingat resiko bagi mereka yang menikah dibawah umur 20 lebih tinggi. salah satu resikonya adalah terkena kanker serviks.
apa hubungan antara menikah muda dengan kanker serviks ?
setelah mengetahui mengapa kanker sulit disembuhkan, sekarang mari kita hubungkan dengan hal yang lebih spesifik yaitu kanker serviks khususnya pada wanita usia muda yang telah menikah.
kanker serviks dapat terjadi pada siapa pun di usia berapapun. hanya saja, akhir-akhir ini dunia kesehatan dikagetkan dengan deretan angka tinggi penderita kanker serviks yang didominasi oleh para ibu muda yang menikah pada usia dibawah 20.
mekanisme nya adalah: pada perempuan yang berusia dibawah 20 tahun, sel-sel kelamin yang berada di sekitar leher rahim atau serviks belum berkembang dan sempurna seutuhnya. kemudian, mereka yang telah menikah pada usia ini mengalami gesekkan yang terjadi pada saat hubungan suami istri. gesekkan yang terjadi secara sering dan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan terjadinya perubahan struktur sel-sel kelamin yang kemudian disusul oleh perubahan fungsi atau disfungsi layaknya kanker pada umumnya. nah inilah yang kemudian berkembang menjadi sel-sel dengan pertumbuhan abnormal dan patogen terhadap tubuh. maka terjadilah kanker di daerah ini.
bukan menakuti atau kontra dan menentang pernikahan yang dilakukan pada usia muda. hanya saja, jika masih dapat dicegah terjadinya kanker, mengapa tidak? toh menikah kan mencari kebahagiaan yang utuh dari pasangan. jangan sampai kebahagiaan yang diimpikan harus terbagi dengan datangnya si kanker ini.
