Penuaan adalah proses yang pasti dialami oleh setiap orang. Penuaan merupakan fase lanjut kehidupan yang ditandai dengan melemahnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap stres atau pengaruh lingkungan, yang diawali dengan kemunduran fisik dan psikologis. Penuaan adalah proses yang berkaitan dengan usia manusia (Lalla et al., 2022). Seiring bertambahnya usia, lansia akan mengalami proses penuaan berupa kemunduran fisik, mental dan sosial secara perlahan sehingga lansia tidak mampu dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Sudargo et al., 2021).
Aktivitas fisik adalah aktivitas yang meningkatkan pengeluaran energi atau kalori tubuh. Aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari dapat diklasifikasikan sebagai pekerjaan, olahraga, pekerjaan rumah tangga atau aktivitas lainnya. Namun proses penuaan yang progresif mempengaruhi keterbatasan lansia dalam melakukan aktivitas yang mempengaruhi kemandirian lansia sehingga lansia mudah bergantung pada bantuan orang lain (Ariyanto et al., 2020). terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan masalah kesehatan pada lansia yaitu kesehatan fisik yang buruk, perpisahan dengan pasangan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, kurangnya sumber daya keuangan dan berkurangnya dukungan sosial. Hal ini dapat memicu stres pada lansia (Wirenvione et al., 2021).
Kualitas hidup adalah pandangan setiap individu terhadap posisi hidupnya, baik dalam kaitannya dengan konteks budaya maupun sistem nilai di mana ia hidup, yang terkait dengan tujuan, harapan, standar, dan prioritas hidupnya, yang meliputi beberapa aspek pada tingkat kehidupan. waktu yang sama. meliputi aspek fisik, psikologis, sosial dan lingkungan hidup sehari-hari (Ariyanto et al., 2020). Banyak lansia yang bisa menikmati masa tua, tapi sedikit yang sakit dan meninggal tanpa bisa menikmati masa tuanya dengan bahagia. Setiap orang pasti menginginkan masa tua yang bahagia, namun keinginan tidak selalu menjadi kenyataan (Kuniano, 2015).
Untuk dapat menghadapi lansia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan aktivitas olahraga yang teratur,melakukan pola hidup yang sehat, istirahat ,tidak merokok dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dikarenakann olahraga lebih murah biayanya bila dibandingkan dengan biaya pengobatan Lansia. Lansia sering dikaitkan dengan usia tua yang sudah tidak produktif lagi. Dikatakan bahwa olahraga dapat mencegah terjadinya osteoporosis pada tulang dada, memperbaiki kondisi otot pernafasan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh (Kuniano, 2015).
Mengetahui tentang gaya hidup sehat dapat mencegah berbagai penyakit. Bagi lansia dengan penyakit penyerta, tergantung jenis penyakitnya, menerapkan pola hidup sehat sebenarnya dapat membantu mengelola penyakit yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka (Kuniano, 2015)
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, A., Puspitasari, N., & Utami, D. N. (2020). AKTIVITAS FISIK TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA LANSIA Physical Activity To Quality Of Life In The Elderly. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, XIII(2), 145--151.
Kuniano, D. (2015). Menjaga Kesehatan di Usia Lanjut. Jurnal Olahraga Prestasi, 11(2), 19--30.
Lalla, N. S. N., Setyawati, A., Achmad, V. S., Nurbaiti, M., Haiti, M., Hamdrianti, D., Yuswantoro, E., Aini, L., Suswitha, D., Wahyuni, E., & Alfanira. (2022). PATOFISIOLOGI. PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Sudargo, T., Aristasari, T., 'Afifah, A., Prameswari, A. A., Ratri, F. A., & Putri, S. R. (2021). ASUHAN GIZI PADA LANJUT USIA. Gadjah Mada University Press.
Wirenvione, R., Riris, C., Susanti, N. F., Wahidah, N. J., Kustantina, A. Z., & Joewono, H. T. (2021). Kesehatan Reproduksi dan Tumbuh Kembang Janin sampai Lansia pada Perempuan. Airalangga University Press.
