Dalam kontesk ini PM Israel,Benyamin Netanyahu sejak dini menegaskan bahwa Zionis Israel tidak akan mundur sedikitpun dari komitmennya semula bahwa Yerusalem sebagai ibukota abadi Israel.Khususnya bagi kota Yerusalem tidak akan dipisah-pisahkan dengan siapapun,sebagaimana juga di klaim oleh negara Palestina.Sekarang Zionis Israel semakin tertekan oleh masyarakat internasional menyusul pengakuan PBB atas  peningkatan status Palestina dari ensitas peninjau PLO menjadi negara Palestina sebagai nonanggota  di PBB 29 November 2012.
Washington juga mengecam Zionis Israel yang hendak membanaghuana 3000 pemukiman orang-orang Yahudi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat itu,sebagaimana telah dilakuakan oleh Presiden Barack Obama sebelumnya.Namun demikian tetap akan mengalami hal serupa juga seperti sebelumnya,karena AS tidak pernah serius dan tegas sekiranya merugikan Zionis Israel.Begitu pula Menlu Inggris ,William Hague dan Menlu Perancis Laurent Fabius mengecam pembangunan 3000 pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur dan tepi barat itu.
Kecaman semacam itu bagi Zionis Israel sudah merupakan hal biasa bagi mereka,bahkan seluruh duniapun mengecamnya mereka tidak akan bergeming sedikitpun.Bagaai Zionis Israel seluruh bangsa-bangsa lain dianggapnya sebagai bangsa Ghoyim(non Yahudi)yang tercipta hanya untuk melayani bangsa Yahudi sebagai bangsa pilihan.Dogma semacam itu sudah terpatri kokoh dalam dada orang-orang Zionis politik Israel,meskipun hal itu bukanlah isi dari kitab suci melainkan hanya mitos-mitos yang mereka ciptakan sendiri sebelumnya.
Oleh karena itu, Zionis Israel tidak akan peduli kepada berbagai protes masyarakat internasional terhadap  kebiadabannya di Palestina karena mereka yakin pada akhirnya AS akan mendukungnya.Menlu Inggris, William Hague mendesak Tel Aviv supaya membatalkan rencana pembanguanan 3000 pemukiman baru di Yerusalem timur dan Tepi barat untuk menghidupkan kembali proses perdamaian dengan Palestina.Karena dengan peningkatan status Palestina itu,maka solusi dua negara kelihatannya semakin tertutup apalagi jika Israel terus melakukan program pembangunannya di daerah pendudukan di Palestina.
Menlu Inggris ,William hague mengharapkan supaya Zionis Israel tidak mengambil langkah-langkah yang bisa menghalangi dibukanya kembalai proses perdamaian yang tertutup pasca Israel melanggarnya.Dan hal serupa diserukan oleh laurent Fabius,supaya Israel menahan diri supaya proses perdamaian yang tertutup itu bisa di buka kembali.Akan tetapi kelihatannya Zionis Israel yang semakin terpencil dari dunia internasional tentunya menginginkan perhatian lebih, diharapkan dengan pembangunan 3000 pemukiman Yahudi di kota Yerusalem Timur dan Tepi barat hal itu bisa diperoleh Tel Aviv .
Program"Yahudinisasi"yang di lakukan Zionis Israel di Palestina terus di jalankannya dengan berbagai cara sebagaimana yang pernah dilakukan oleh kelompok teroris Haganah,Irgun dan organisasi teror alainnya untuk mengusir bangsa Palestina dari negerinya.Hal itu akan terus berlangsung dan terus dilakukan secara sisitematis  sekiranya masyarakat internasional membiarkannya.Sementara dengan status barunya negara Palestina bisa bergabung dengan berbagai organisasi internasional termasuk ICC,yang bisa menyeret Israel kemeja hijau di pengadilan kejahatan internasional.