Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Peristiwa G 30 S/PKI: Hasil Suatu Konspirasi yang Masih Misteri!

3 Oktober 2011   17:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 11072 19
Peristiwa berdarah yang mengorbankan ratusan ribu jiwa itu bukanlah sesuatu yang terjadi karena spontnitas belaka,tetapi sudah disetnisasi oleh tangan-tangan yang sangat profesional dalam bidangnya masing masing sehingga terjadi suatu peritiwa yang sampai sekarangpun belum bisa terungkap siapa saja tokoh-tokoh intelektualnya yang berada di belakang peristiwa tersebut..

Berbagai kontroversial masih terus terjadi mengenai peristiwa sangat berdarah di Indonesia ,yang sangat sulit untuk mencari suatu kebenaran sesuai falsafah sejarah.Paham komunis tersebut dibawa ke Indonesia oleh seorang berkebangsaan Belanda,Snevleet yang mendirikan organisasi ISDV yang selanjutnya bersama Semaun (SDI Merah Cabang Semarang)merongrong SDI Putih pimpinan HOS.Cokroaminoto .Lalu kemudian ia  mendirikan PKI  yang segera pula  melancarkan perlawanan melawan rejim kolonilais Belanda bersamaan terus merongrong internal  Sarekat dagang Islam (SDI)itu.

Dalam perjalanan sejarah selanjutnya PKI tahun 1948 melancarkan suatu  kudeta dan merebut kekuasaan di Madiun,dan memproklamirkan negara Sovyet Indonesia.Dan kemudian Amir Syarifuddin bergabung pula sehingga  mantan PM Indonesia menjadi salah satu elite PKI Madiun waktu itu,yang kemudian berhasil di tumpas oleh pemerintah Indonesia pimpinan Presiden Sukarno. Meskipun PKI  sudah melancarkan suatu pemberontakan,namun Sukarno tidak membubarkannya sehingga mereka terus bergerak seiring semakin sengitnya perang dingin antara Paman Sam(pemimpin Blok barat)dan Kremlin(Peminpin Blok Timur).

Dalam kostalasi krisis politik,ekonomi dan sosial budaya yang sangat parah Presiden Sukarno dengan semangat revolusionernya yang berapi-api dalam kabinet"Nasakom"(Nasional ,Komunis ,Agama)menyusul dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan pembubaran Parlemen hasil Pemilu pertama tahun 1955, dengan dalih akan kembali ke UUD  1945 .Akan tetapi dalam prakteknya justeru Sukarno memegang kekuasaan tertinggi dalam eksekutif,legislatif dan judikatif  yang tentu  saja melanggar UUD 1945 itu sendiri.

Bahkan Sukarno dalam upaya merealisasikan konsep Maphilindo(Malaysia,Philipina,Indonesia)bersama Teungku Abdurrahman dan Mashapagal menyebabkan Indonesia dikucilkan oleh Barat yang ditanggapinya dengan keras mengadakan pesta olah raga akbar Olympiade tandingan(Ganefo), serta membawa NKRI ini keporos Jakarta,Hanoi,Beijing,Pyongyang  dan anti Barat.Presiden  Sukarno melancarkan  konfrontasi dengan Malaysia yang dianggapnya Nekolim,pasca Malaysia menjadi sebuah negara merdeka 31 Agustus 1957 dan menentang keras bergabungnya Sabah-serawak ke federasi Malaysia melalui suatu referendum yang diawasi PBB.

Bahkan Sukarno waktu itu   mendukung Azhari, pemimpin  opossi yang   menentang  Malaysia dan Brunei darussalam yang masih diawasi oleh Inggris(salah satu negara anggota SEATO),sehingga semakin tegangnya hubungan antara Indonesia-Malaysia ,  ribuan pasukan dan relawan di  kirim ke kalimantan  Utara dan Malaysia untuk merebut kembali wilayah-wilayah tersebut.Namun gagal,  karena negara federasi Malaysia  mendapat dukungan barat.Dalam keadaan terkucil dari dunia internasional,maka Sukarno mengeluarkan Indonesia dari keanggotaannya di PBB seiring menghendaki supaya PBB di  pindahkan saja ke Jakarta.

Di samping krisis domistik Indonesia yang semakin parah dalam berbagai aspek sosial kehidupan warga masyarakat,maka Sukarno terus menerus memobilisasi rakyat untuk memlancarkan operasi militer dalam kaitannya merebut Irian Barat(Papua)seiring tetap berkonfrontasi dengan Malaysia.Masyarakat dilarang mengikuti siaran-siaran radio selain RRI, sebagaimana larangan terhadap  berbagai media  massa asing lainnya yang di anggapnya Nekolim(Neo Kolonialisme dan Imperialisme).

Dalam  konstelasi politik semacam itu PKI berhasil menjadi partai komunis terbesar di Asia tenggara dibawah pimpina DN.Aidit yang sudah berhasil menguasai beberapa perwira militer di jajaran angkatan bersenjata Republik Indonesia.Terutama angkatan udara,Umar Dhani dan pasukan Cakrabirawa,selain juga beberapa batalion dari Jawa tengah berhasil dikuasai oleh PKI.Kemudian buruh tani,dan karyawan Kereta api yang merupakan perusahaan primadona waktu itu.Selanjutnya sepertinya Indonesia waktu itu menjadi ajang pertikaian antara pengaruh komunis Maois (Tiongkok)dan Leninis(Uni Sovyet) di satu sisi serta blok Barat di sisi lain.

Sementara angkatan bersenjatan Indonesia terpecah juga kedalam blok Barat dan Blok Timur,terutama para petinggi angkatan darat pro Barat dan angkatan udara pro Timu serupa halnya dengan Sukarno sendiri yang sebagian besar mesin perangnya untuk merebut Irian Barat dari Belanda di beli dari Moskow. Hal ini tentu saja tidak dikehendaki oleh Paman Sam yang sedang bertempur melawan Hochimin di Vietnam,  karena CIA ikut bermain di Indonesia meskipun Presiden AS JF.Kennedy mengutus diplomatnya Alwerth Bunker untuk menyelesaikan masalah Irian barat (Perjanjian New York). Paman Sam tidak menghendaki Indonesia jatuh kepelukan komunis,makanya Sukarno di rangkul Paman sam seiring menekan Belanda sekutunya.

Karena Sukarno terlalu sibuk,sehingga tidak sempat mengantisipasi berbagai aktifitas PKI yang semakin kuat dalam kalangan elite sipil maupun militer Indonesia.Justeru Sukarno kelihatannya bisa berkuasa diatas pertikaian PKI dan ormasnya dengan angkatan darat  pimpinan  Jenderal Abdul haris Nasution.  Hal ini digunakan dengan baik oleh DN.Aidit yang selanjutnya bersama Kolonel.Untung yang mengangkat dirinya sebagai seorang pemimpin pergerakan G 30 S/PKI 1965 itu. Mereka mengutus pasukan cakrabirawanya untuk menculik beberapa pejabat tinggi angkatan darat,yang mereka sebut-sebut sebagai "Dewan Jenderal" itu yang menurut kalangan PKI hendak melancarkan kudeta terhadap Presiden Sukarno ..

Anehnya dalam keadaan seperti itu,Brigadir Jenderal Suharto( waktu itu sebagai Kostrad) yang sebelumnya sudah bertemu dengan kolonel Latif ,karenanya banyak sejarawan mengatakan bahwa sebenarnya peristiwa 30 S/PKI 1965 itu sudah diketahui sebelumnya oleh Suharto.Lebih aneh lagi, Suharto waktu itu sebagai Kostrad(Komando Startegi angkatan darat) tidak jelas dimana posisinya .Jika  ia  pro  Barat   pasti akan menjadi sasaran penculikan juga,akan tetapi meskipun dalam flim itu ia  sakit tetapi   mengapa   sebelum  peristiwa G 30 S/PKI 1965 itu bertemu Kolonel.Latif salah seorang komandan penculikan para pimpinan angkatan darat ,ada apa sebenarnya dan apa yang di bicarakannya ?  masih misteri.

Lebih aneh lagi,bahwa PKI organisasi terbesar dan sangat teratur di Asia itu hanya dalam sehari bisa di tumpas oleh RPKAD pimpinan Kolonel Sarwo Edi Wibowo,dan selanjutnya Sukarno kononnya memberikan Supersemar(surat perintah 11 maret)kepada nSuharto untuk memelihara keamanan dan ketertiban,tetapi kemudian di belokkannya sehingga terjadi Sidang Nawaksara yang melengserkan Sukarno.Kejanggalan lain adalah dalam film G 30 S/PKI itu tampak   jelas para  jenderal itu di  siksa sangat biadab di lubang  buaya(belakang bandara halim),di silet  kemaluannya  oleh Gerwani sambil meneriakkan"Yel-Yel , darah merah jenderal "dan sebagainya.Namun hasil visum dokter yang  memeriksa jenazah para jenderal yang diambil oleh Presiden Suharto,yang foto kopinya baru beberapa tahun kemudian diketemukan bahwa sebenarnya tidak ada tanda-tanda penyiksaan seperti itu  terhadap  jenazah para jenderal , pahlawan  revolusi itu.

Kemudian juga Surat Perintah Sebelas  Maret  (Supersemar) yang  naskah aslinya  sampai sekarang masih misterius ,tidak diketahui keberadaaanya padahal itu sangat penting bagi pelurusan sejarah Indonesia.Dan Supersemar tersebut merupakan landasan berdirinya rejim Orde Baru,yang kemudian menjadi PKI sebagai bahaya laten meskipun sudah di bubarkannya sebagai respon terhadap  tuntutan para mahasiswa   yang terkenal dengan sebutan angkatan 66.Mereka menuntut  pembubaran PKI dan ormasnya,  resuffel Kabinet Dwikora dan turunkan harga , sebagai yang  dikenal dalam sejarah Nasional Indonesia sebagai Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat)tersebut.

Untuk melueruskan sejarah nasional Indonesia ,memang sangat di butuhkan berbagai akdemisi sejarawan yang memang profesional dan berkompeten dalam masalah tersebut.Supaya masalah seperti peristiwa G 30 S/PKI 1965 itu terungkap kebenarannya.  Hal ini bukan untuk mencari siapa saja yang  bertanggung  jawab sehingga terjadinya tragedi  kemanusiaan terbesar di Indonesia,akan tetapi untuk kepentingan  perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun