( ditulis oleh Sudarsono Gunawan di Facebook.com).
Tulisan yang dimuatnya di jejaring sosial menginsiprasiku untuk melanjutkan apa yang ada dibenak ku.Aku memang belum membaca bukunya dan belum bisa berkomentar tentang isi buku yang ditulis. Namun sebagai bagian dari masyarakat Kaltim boleh dong memberikan pendapat siapa, bagaimana seorang Awang dimata saya.
Pertama rentang waktu selama lima tahun cukup panjang untuk melanjutkan mimpi-mimpi seorang Awang. Lima tahun sebelumnya mimpi-mimpi dalam tidurnya belum dapat diwujudkan dan rupanya untuk melanjutkan mimpinya dia kembali lagi untuk tidur dan berharap akan bermimpi dengan bermacam obsesi yang ingin diwujudkannya. Aku adalah mantan siswa dan juga pernah menjadi staf beliau semasa bertugas, selain itu aku sangat mengenal istri, saudara-saudara dan keponakan beliau. Di mata saya beliau memang mempunyai pribadi yang menyenangkan, ramah, tidak sombong, tegas dan visionaris. Namun dibalik itu semua tentu ada sisi kelemahannya aku pikir itu sangat manusiawi. Beliau ambisius, terlalu banyak mimpi yang belum terwujud sehingga masyarakat Kaltim terlarut pula dalam mimpi seorang Awang.
Beberapa waktu lalu ya katakanlah belum genap satu bulan aku sempat berbincang-bincang dengan staf beliau yang juga Kepala Biro Humas Setda Prov. Kaltim. Dia sangat mengenal pribadi seorang Awang dan pernah menjadi staf beliau yaitu Kabag Humas Kutai Timur sewaktu Awang menjadi Bupati Kutai Timur. Dalam penjelasannya : Awang segera ingin mewujudkan mimpi-mimpi yang belum terwujud selama periode pertama kepemimpinan Awang yang pernah diberitakan dibeberapa media, dan dia berjanji akan wujudkannya dalam periode kedua ini dalam bentuk karya monumental dan akan dikenang masyarakat Kaltim sepanjang masa. Yang terang masyarakat Kaltim masih harus menunggu lima tahun lagi terwujudnya mimpi seorang Awang yang akan membawa Kaltim menuju lebih baik lagi dan katanya “ Pembangunan Kaltim untuk Semua”. Mari kita tunggu dengan sabar dan lapang dada seraya mendoakan agar beliau tetap sehat, panjang umur dan mimpinya jadi kenyataan. Amin...amin... amin.
Samarinda, 27 November 2013.