Gempa tersebut terjadi di koordinat 1.01 lintang selatan dan 98.33 bujur timur, dengan kedalaman 28 km. Episenter gempa berada sekitar 176 km di sebelah barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Meskipun magnitudonya tidak tergolong besar, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
Pihak BMKG juga menyampaikan disclaimer bahwa informasi ini masih dalam proses pengolahan data dan bisa berubah seiring dengan kelengkapan data yang diperoleh. Namun, BMKG mengutamakan kecepatan dalam menyampaikan informasi agar masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dengan segera.
Gempa yang terjadi di wilayah Kepulauan Mentawai ini belum ada laporan mengenai kerusakan fisik atau korban jiwa akibat guncangan tersebut. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpanik saat menghadapi situasi seperti ini.
Mengingat Kepulauan Mentawai berada di daerah yang rentan terhadap gempa bumi, BMKG mengajak masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti panduan kebencanaan yang telah disiapkan. Masyarakat diimbau untuk mengetahui tempat-tempat yang aman saat terjadi gempa serta memiliki persiapan tanggap bencana yang memadai.
Gempa bumi adalah peristiwa alam yang tidak dapat diprediksi dengan tepat waktu dan lokasi yang pasti. Oleh karena itu, BMKG akan terus memantau aktivitas seismik di Indonesia dan memberikan informasi yang diperlukan agar masyarakat dapat menjaga keselamatan dan keamanan diri mereka.
Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai gempa bumi dan cuaca, masyarakat dapat mengikuti akun Twitter resmi BMKG @infoBMKG atau mengunjungi situs web resmi BMKG di bmkg.go.id. BMKG juga menyediakan layanan SMS untuk menerima notifikasi gempa bumi melalui ponsel dengan cara mendaftar melalui aplikasi InAWARE yang dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store.