"ini rekor pram, dari atas sampai bawah semua pinjaman. hahaha"
Aku hanya bisa tersenyum mengingat kejadian tadi pagi. cuaca yang tak jelas akhir-akhir ini memang selalu mendatangkan cerita yang tak lazim. aku sendiri selamat dari hujan badai pagi ini karena harus menginap di kantor untuk lembur beberapa pekerjaan.
kembali ke kucing kecil di sepatu kets-ku. entah bagaimana cara dia memasukan badannya, sekarang yang terlihat badannya di dalam sepatu dan kepalanya nongol lucu. 'Cat in the Kets' gumamku. Sebuah kebetulan yang berima.
"Om liat kucingku gak?"
Novi, gadis kecil yang sering bikin ulah di kantor tiba-tiba nongol di pintu ruanganku. aku tersenyum dan menunjuk kucing kecil yang sudah tidur dengan nyaman di sepatuku. Novi tampak tersenyum dan menempelkan telunjuknya agar aku diam. Aku pun mengangguk. segera dia bersimpuh dilantai dan mengelus kepala kucing kecil itu. aku pun tergerak untuk menghentikan pekerjaanku. segera aku bergabung dengan novi.
"Di sini tenang om. dia suka di sini"
Novi setengah berbisik kepadaku. aku mengelus kepalanya.
"Mau coklat?"
Novi menggeleng. ada sesuatu di wajahnya. Perasaanku tak enak.
"Novi disini dulu ya. om keluar dulu beli rokok. kamu mau dibeliin apa?"
"Novi pengen apel"
Aku mengangguk. anak tengil ini sudah bukan orang lain buat orang-orang di kantorku walaupun sering sekali berulah. aku pergi keluar. sedikit menggerakan badan setelah duduk terus seharian. Aku jalan ke minimart ujung jalan. langkahku terhenti di depan rumah novi. ada bunyi yang sangat ribut. Prangg!!! setelah itu ayah novi keluar dengan wajah marah. Dia tak peduli denganku walau aku sudah berusaha memasang senyum. tak lama kemudian, ibu novi tampak keluar. aku lihat matanya sembab, begitu melihatku dia langsung menutup pintu. ah, aku baru sadar perkataan novi, "Di sini tenang om, dia lebih suka di sini". Aku meneruskan langkah. aku memang membutuhkan rokok