HP dan nomornya. jangankan nomor, HP yang semakin murah setiap hari bisa ganti. ini juga tidak akan bisa menggaransi verifikasi akan tepat.
Form input data dari nama sampai tempat tanggal lahir, sangat bisa dimanipulasi. dan semuanya karena ini dunia digital. dan saya fikir ini bukan langkah verifikasi yang tepat.
Angka dan kode adalah verifikasi data digital yang sebenarnya. sementara, data base kode dan angka tidak akan dengan mudah diakses. Misalnya, nomor SIM, Admin harus bekerja sama dengan Polri untuk verifikasi angka yang sudah diinput oleh kompasianer. Dengan mengetik nomor SIM akan langsung ketahuan si pemilik nomor. nah, apakah Admin bisa bekerjasama dengan Polri? maaf saya juga tidak berusaha untuk cek di website polri apakah bisa mencari tahu nomor SIM seseorang?
dan saya fikir database kependudukan di catatan sipil juga belum terdigitalisasi dengan sempurna. data yang berisi kode-kode angka. bahkan sering banget orang yang sudah meninggal bertahun-tahun lalu masih hidup dan mempunyai hak pilih.
kesimpulan saya, logika dasar digital ternyata tidak dipergunakan oleh admin kompasiana. saya yakin akun ganda ataupun akun orang mati juga akan bisa dipergunakan jika verifikasinya adalah scan foto. jika anda sering bersinggungan dengan adobe photoshop anda tinggal scan KTPnya, ganti foto, hapus nama ketik nama baru, save di JPEG. jika anda bukan advenced user, anda tinggal pesan ke tukang setting atau anak desain. dijamin, foto scan itu akan asli. Tidak percaya? saya memilih percaya dan minum kopi.