Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kebat Kebit Hatiku

3 Desember 2010   09:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:03 107 4
ya. hujan deras dan petir sore ini membuatku tak nyaman dengan dudukku. kopiku juga aku biarkan dingin. perasaan gelisah sampai ke perut yang sebentar-sebentar mulas tak jelas. sudah beberapa kali aku pandangi Hp berharap ada kabar darimu. juga sudah berapa kali al-fatihah aku ucapkan gak jelas mau berdoa buatmu atau untuk keresahanku. tapi aku tahu pasti, aku tidak suka dengan semua ketidakjelasan sore ini. dan yang jelas aku tidak nyaman dengan diriku sendiri. kenyamananku bergantung pada kehadiranmu.

"Hai ... apa kabar?"

sebuah sapaan kaku dan sama sekali tidak menggambarkan kegelisahan dan kebat kebit hatiku. dan aku tahu aku tak akan kuasa memelukmu begitu bertemu. itu sudah terjadi berkali-kali. dan aku masih saja berharap pada sebuah pertemuan kaku.

"Setengah jam lagi aku sampai"

membaca smsmu aku sedikit tenang. kebat kebit hatiku sedikit reda. kebat kebit tentang keadaanmu, kesehatanmu, keselamatanmu. eh mungkin tidak, kebat kebit tentang kabar perasaanmu dibentang jarak panjang ini. apakah masih sama? apakah sudah berubah? jika berubah seperti apa? mungkin itu yang terjadi tentang kebat kebit hatiku tentang menunggu ini. atau kebat kebit karena ada perubahan pada rasaku? Bus yang kau tumpangi sudah datang. bus yang selalu lain tapi semoga didalamnya berisi rasa yang sama. rasaku masih sama, ku tenangkan hatiku di hujan yang tinggal gerimis ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun