Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Diam Yang Bergerak

21 September 2012   17:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:02 418 7

Diam

Bukan tidak bergerak

Hanya menetralkan gerak fisik

Menjadi gerak halus

,

Tak terlihat,

Namun berwujud

Tak terdengar,

Namun berbicara

Tanpa pedang

Mengalahkan musuh terbesar

dalam diri…

,

Diam di satu sisi

Bergerak pada sisi yang lain

Diam di luar

Bergerak bebas di dalam

Diam di sini

Bergerak di sana

Selalu saja

Bergerak

Tidak terbatas

Pada indera kebodohan

,

Kehidupan berproses

Membentuk peta pemikiran

yang mengendalikan

masa depan

mengikat masa lalu

Untuk apa seribu tangan,

Seribu keinginan,

Seribu kemampuan,

Jika pusat pengendalinya

Hanya terpaku

Pada figur musuh besar

Hawa nafsu…

,

Ksatria terhebat

Tanpa pedang

Mengalahkan musuh terbesar

dalam diri…

________________________

Secara fisik manusia terlihat diam tak bergerak, namun ada darah yang bergerak mengaliri rongga-rongga dalam tubuh, ada jantung yang tetap beroperasi menjalankan tugas mulianya, ada nurani yang berteriak-teriak kesakitan, ada hati yang berperang melawan musuh terbesarnya. Begitu banyak perangkat lain yang tetap bergerak dalam diam yang terlihat secara fisik.

Ketika melumpuhkan indera, memeluk kehangatan sunyi, kemudian secercah cahaya kembali hadir, memenuhi ruang-ruang yang semula gelap. Murid yang bodoh itu, menemukan kepandaiannya dengan berguru pada diamnya sunyi.

Tulisan terkait : Melumpuhkan sunyi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun