Dengan terhuyung, menahan sakit yang begitu menyiksa, aku duduk di kursi roda yang disediakan Security. Di dorong melewati lorong rumah sakit menuju kamar yang sudah disiapkan sebelumnya mengikuti seorang perawat yang berjalan di depanku.
Di depan pintu kamar, sudah banyak mata yang melihatku dari berbagai sisi. Seorang anak nampak kegirangan begitu melihat sosokku masuk kamar.
"Ssttt! jangan berisik, Nuwinya sakit," kata seorang anak kepada teman-temannya yang mulai menampakkan diri.
Aku dibantu Security naik ke tempat tidur, namanya Pak Usman. Dengan bantuannya juga semua barang-barangku dimasukan ke lemari kecil di samping tempat tidur. Perawat memasangkan infusan  di tiang, kemudian memastikan setiap tetesan cairan infus keluar sesuai aturan dosisnya.
Â
"Mbak, semuanya oke. Kalau ada apa-apa tekan tombol seperti biasa, ya?" kata