"Sumomanis ini bukan organisasi, tapi bergerak di bidang sosial, kebetulan sudah dilakukan sebanyak dua kali, ini merupakan kegiatan yang kedua. Kegiatan bedah rumah yang kedua ini dilakukan untuk memperbaiki rumah milik Ibu Suci." Ujar Bapak Agus selaku ketua bedah rumah.
Selain itu Bapak Agus juga mengatakan bahwa komunitas Sumomanis menggalang dana bedah rumah dengan cara sukarela dari komunitasnya, artinya anggota komunitas Sumomanis  saling mengulurkan bantuan baik materi atau tenaga untuk mewujudkan kegiatan program bedah rumah tersebut.
Pada kesempatan ini, tim KKN Universitas PGRI Semarang turut serta dalam membantu proses pelaksanaan bedah rumah 2 (BR2). Bedah rumah kedua ini sudah dimulai dua bulan yang lalu, sehingga pada tahap ini tim KKN Universitas PGRI Semarang membantu dalam proses finishing/ tahap akhir dari bedah rumah tersebut. Tim KKN Universitas PGRI Semarang dan Komunitas Sumomanis, saling membantu dalam proses bedah rumah. Banyak pelajaran yang Tim KKN ambil dari kegiatan ini. Bagaimana tentang mengembangkan rasa empati dan simpati menolong semama manusia yang membutuhkan bantuan, rasa ikhlas membantu tanpa pamrih, serta menjadi orang yang berguna bagi lingkungan masyarakat dengan adanya program bedah rumah yang diadakan maka secara langsung membantu mensejahterakan kehidupan masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Kesejahteraan masyarakat sangat diutamakan karena berpengaruh terhadap kenyamanan warga desa Limbangan. Menurut Kevin selaku ketua KKN Desa Limbangan bahwa "gotong royong membantu kesejahteraan warga merupakan tanggung jawab semua orang termasuk tim KKN dan masyarakat setempat sebagai makhluk sosial yang hidup saling berdampingan". Pak Agus selaku ketua program bedah rumah pun sangat memberikan dukungan penuh bagi tim KKN Desa Limbangan untuk berkolaborasi dengan masyarakat setempat demi kesejahteraan Desa Limbangan.
