Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Kekawatiranku

13 November 2020   15:19 Diperbarui: 13 November 2020   15:29 45 2
Perkenalkan nama saya Nur Amalia Apriani,Saya anak pertaman dari dua bersuara,saya lahir 18 April 2003 pada hari Jumat di Bandung,umurku sekarang 17 tahun.

Normalnya siklus menstruasi atau datang bulan terjadi satu bulan sekali. Karena setiap wanita memiliki periode yang berbeda dalam siklusnya, tak jarang dijumpai wanita yang mengalami telat datang bulan hingga berbulan-bulan.

Wanita yang aktif secara seksual pasti akan panik bila sudah tiba waktunya haid tapi tamu bulannya tak kunjung datang.

Sudah sembilan bulan diam dirumah karena adanya social distance , karena kasus covid-19 menyebabkan sekolah offline, kerja offline dan mengerjakan semuanya di rumah.

Selama sembilan bulan ini,enam bulan kebelakang saya mempunyai pola makan, pola tidur, pola kesehatan yang tidak baik. karena offline saya suka bergadang saya bergadang sampai pukul 04.30 AM.

Setiap pukul 1 atau pukul 2 malam saya membuat mie.saya tidur setelah shalat dan bangun pukul 10:00 AM atau pukul 02:00 PM.

Saya mengetahui kalau bergadang itu menyebabkan sakit, tapi saya lakukan.saya tidak haid enam bulan,saya cukup panik orang tua pun menganggap ada apa-apa saya diajak untuk pergi ke dokter oleh ibu saya.
"Kamu selama 6 bulan mama lihat tidak pernah haid ?". Ucap ibuku
(Aku terdiam dan mengangguk)
"Kenapa kamu nggak bilang kalau terjadi apa-apa bagaimana? Besok kita pergi ke dokter". Ucap ibuku

Saya menolak karena saya takut saat diperiksa takut terjadi penyakit sesuatu.
karena takut saya baca-baca artikel kenapa saya telat haid selama enam bulan.

Saya baca dari artikel Halodoc dan isininya "Menstuasi tidak teratur atau menjadi lambat, cepat, bahkan lewat beberapa bulan bisa menandai beberapa kondisi medis diantaranya Ketidak seimbangan Hormon,pola hidup sehari-hari dan kenaikan berat badan".Masalah saya pada saat itu kenaikan berat badan,makan tidak teratur dan tidak pernah olahraga.Lalu saya rajin olahraga pola makan sedikit diatur dan alhamdulillah saya haid.

Pada akhirnya saya diajak oleh ibu saya bermain bola voli awalnya saya tidak suka bermain bola voli. Tapi ibu saya mengajak saya untuk bermain bola voli. Saya selalu menolak kalau diajak bermain bola voli,saya benar-benar tidak suka dengan bola voli,tapi karena ibu saya mengajak untuk banyak olahraga dan agar cepat haid,saya mulai sedikit-sedikit menyukai bola voli dan berjalannya waktu saya menyukai bola voli dan menjadikan bermain bola voli sebagai hobi.

Peristiwa itu bisa menjadi pengalaman juga bagi saya dan menjadi pelajaran,agar saya memiliki pola keseharian yang baik. Andaikan dirimu mengalami kondisi ini, segeralah  tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun