Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Tempat Paling Angker Hati yang Terisi "Kenangan Mantan"

16 Agustus 2020   11:11 Diperbarui: 16 Agustus 2020   11:11 29 1

Semua berakhir pada peta catatan takdir yang sudah tertulis sekian lama bersembunyi diantara ruang dan waktu manusia berada. Bermula dari kiriman pesat lewat chat WhatsApp malam hari kala itu, diriku saat itu masih sendiri belum ada tali istimewa kepada siapapun bahkan teman terdekat saat kuliah. Usia memberitahuku tentang adanya siang-malam, hitam-putih, kaya dan miskin. Semua saling berpasang-pasangan begitu pula diriku yang ditakdirkan sebagai seorang laki-laki, wajar jika mulai tertarik dan membutuhkan teman untuk komunikasi secara privasi maupun teman dekat. Mulai sepatah kata terlontar hanya sekedar basa-basi tapi mengandung motif untuk saling mengenalkan diri, percakapan itu dimulai dari ungkapan;

Aku: Hai, apa kabar?
Dia: Baik, siapa ya?
Aku: Aku mas (nama), temennya si (nama)
Dia: Ohhh, iya mas ada apa ya?
Aku: Salam kenal ya, sekarang lagi ngapain?
Dia: Ini masih di tempat kerja mas
Aku: Semangat ya, semoga lancar rizkinya berkah usianya; emoji.


Pelan tapi pasti prinsip yang saya gunakan untuk selalu bersabar dan berjalan secara perlahan melalui komunikasi secara istiqomah. Mungkin dengan cara seperti itu akan membuahkan hasil yang maksimal ketimbang mengedepankan ambisi dan egois lewat jalur instan bisa dekat dengan seseorang. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun