Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pandangan Talcott Parsons: Fungsionalisme Struktural

18 September 2022   09:46 Diperbarui: 18 September 2022   09:47 169 3
Talcott Parsons lahir di tahun 1902 di Colarado Spring dan meninggal dunia pada tahun 1979, keluarganya dapat dibilang religius dan intelektualis karena ayahnya merupakan seorang pendeta dan professor yang menjabat sebagai rektor. Talcott Parsons lulus S1 di Universitas Amherst tahun 1924 ia mendapat gelar Sarjana Muda lalu disertasinya ia siapkani di London School of Economics. Pada tahun 1927 ia mulai bekerja sebagai pengajar di Harvard dan Heidelberg. Ia menulis buku pertamanya  berjudul The Structure of Social Action (1937) dan karya keduanya  berjudul The Social System (1951). Usia nya saat itu masih terbilang muda namun ia berhasil menjabat sebagai ketua jurusan sosiologi di Universitas Harvard. Ia salah satu tokoh sosiologi yang banyak mempengaruhi pemikiran sosiologi khususnya di Amerika Serika.,  ditahun 1960 ia diserang oleh kaum sayap kiri radikal karena menurut mereka Talcott Parsons terlalu konservatif & teorinya sulit untuk dipaham, namun saat ia telah wafat teorinya banyak dipergunakan oleh sosiolog dinegara berkembang contohnya Negara Indonesia.

Asumsi dasar fungsionalisme struktural digambarkan seperti anatomi tubuh manusia, baginya masyarakat diintegrasikan dari kesepakatan para anggota mengenai nilai kemasyarakatan yang memiliki keahlian untuk mengatasi suatu perbedaan sampai masyarakat dipadang sebagai sistem fungsional yang terintegrasikan dalam keseimbangan. Dari itu Talcott Parsons mengatakan bahwa masyarakat ialah kumpulan sistem sosial yang saling berhubungan dan ketergantungan satu dengan yang lainnya. Didalam fungsionalisme struktural tentunya ada aktor dan sistem sosial. Menurut Talcott Parsons individu menjadi aktor tidak terlepas dari proses sosialisasi dari anggota masyarakat kemudian individu mempunyai orientasi atau tujuan terhadap masyarakat tersebut, orientasi individu akan berbeda antara satu dengan yang lain. Sistem sosial bagian dari kesepakatan yang telah disepakati bersama oleh bagian dari masyarakat lalu diwujudkan kedalam sebuah nilai, aturan, norma dan tradisi. Sstem sosial tidak terlepas dari sebuah aktor, interaksi, lingkungan, optimalisasi kepuasan dan kultur dari seorang aktor.

Proses Internalisasi dan Sosialisasi merupakan kunci dari terpeliharanya integrasi pola nilai didalam sistem sosial. Penyataan parson yang mengatakan bahwa aktor bertindak sebagai penerima pasif dalam sosialisasi dikritik oleh Francois Baurricaud dengan Dialektika Sosialisasinya. Francois Baurricaud berpendapat bahwa aktor bertindak aktif dalam merespon dan mereproduksi. Sosialisasi dalam teori fungsionalisme struktural untuk menanamkan sesuatu yang berkaitan dengan identitas masyarakat dimana individu hidup. Setelah sosialisasi ditanamkan maka internalisasi nya semakin kuat lalu individu akan mempunyai kesadaran kolektif.

Terdapat enam tindakan sosial aktor yakni; tindakan bersifat voluntaristik, tindakan diarahkan pada tujuan, tindakan diatur oleh alat dan tujuan, tindakan dalam mencapai tujuan akan memakai berbagai macam cara yang dipengaruhi oleh kondisi dengan bimbingan nilai ide atau norma, tindakan mempunyai kebebasan dipengaruhi lingkungan dikendalikan oleh nilai atau norma dan yang terakhir tindakan ditentukan orientasi motivasional dan nilai.

Masyarakat dalam fungsionalisme struktural ada lima yakni; masyarakat merupakan kumpulan dari sistem yang saling berhubungan atau ketergantungan, masyarakat ialah jalinan dari sistem, masyarakat seperti organisme biologis, masyarakat sebagai norma,nilai, konsensus, bentuk kohensi sosial dan yang terakhir masyarakat adanya keteratura dan keseimbangan.

Pola AGIL ada untuk mempertahankan stabilitas dari masyarakat agar masyarakat tersebut tetap eksis, pola AGIL ini cetuskan pada tahun 1956 untuk memperbaiki teori sistem sosial yang telah dibuat sebelumnya oleh parsons. AGIL singkatan dari Adaptation, Goal attainment, Integration dan Latency. Terdiri dari empat subsistem yakni subsistem ekonomi, subsistem politik, subsistem sosial dan yang terakhir subsistem budaya. Parsons mengemukakan bahwa masyarakat harus mempunyai empat subsistem tersebut dan menyatakan bahwa teorinya dapat berguna dalam menjawab sistem kemasyarakatan yang ada didunia secara komprehensif.

AGIL mempunyai fungsi, yang pertama Fungsi Adaptation sebuah sistem perlu menangani situasi eksternal yang gawat dan menempatkan pada lingkungan yang terdapat sumber daya yang didistribusikan. Adaptasi ini dilakukan oleh subsistem ekonomi. Contohnya melakukan produksi dan barang jasa didistribusikan. Yang kedua Fungsi Goal Attainment sebuah sistem perlu mendeskripsikan dan tujuan utama harus tercapai. Goal attainment ini dilakukan oleh subsistem politik. Contohnya melakukan distribusi kekuasaan dan memonopoli suatu unsur yang sah. Yang ketiga Fungsi Integration sebuah sistem perlu mengatur antara hubungan bagian komponennya dan berhubungan dengan fungsi AGIL yang lain. Integration dilakukan oleh subsistem sosial dan hukum menggunakan cara mempertahankan sebuah keterpaduan antara komponen yang berbeda pendapat satu dengan yang lainnya bertujuan untuk menciptakan solidaritas sosial. Yang keempat Lattent Pattern Maintenance sistem perlu memelihara, melengkapi dan memperbaiki suatu motivasi dari individu atau suatu pola kultural yang akan tercipta dan menunjang motivasi. Lattern pattent maintenance dilakukan oleh subsistem budaya untuk mengurus pemerliharaan sebuah nilai dan norma untuk kelestarian suatu struktur masyarakat yang dibagi-bagi seperti institusi pendidikan dan keluarga

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun