Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

XVII Non VIXI

20 Juli 2014   20:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:47 10 0
Jika kultur berwajah nomeklatur simbolik,

Ia berbedak opresi dan bergincu hirarki.

Hukum sekuler-pun tertinggal-terbiaskan jaminan - jaminan janji demokrasi,

Bayangan absolutisasi nilai terpantul di permukaan cerminnya pengendalian politik.

Keniscayaan akan ketertiban sosial imaginer berbuih ...

Di kubangan lumpurnya kleptokrasi kebudayaan.

Kuasa kedap argumen dinaikkan ke tiang tertingginya harapan politik ...

Yaaa ... obsesi tentang hidup paripurna, keunggulan entitas dan kepastian akan kebenaran,

Adalah isi pandora yang timbul tenggelam di ruang hampa diskursus jubah penampilan publiknya.

Kompas opini publik tidak lagi berpedoman utara ....

Multikultur mata anginnya di-per-dayakan untuk bermonokultur otoritas elit di politik yang tak berkutub.

Tolong ... hargai kami untuk kesetaraan hak dalam dalam interaksi politik .... dan bukan monopoli politik.

Tolong ... hargai kami untuk tidak memfinalkan kebenaran atas referensi doktrinal yang ekslusif,

Karena kebenaran itu telah kami berikan untuk menjamin bekerjanya ruang publik demokrasi dengan sejujur - jujurnya.

Maka dari itu .... netralitas, imparsialitas dan pluralitas demokrasi harus tetap hidup di alam pikirnya rasionalitas publik.

Merdeka!!!

HPJ, 20/7/14  , 13:45

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun