ditengah kekalutan pedagang menatap masa depan, terdengar desas desus bahwa ratusan kios itu sebenarnya bukan terbakar, tapi sengaja dibakar. ini menjadi bahan diskusi yang hangat di kotaku waktu itu. "aaahhh, tak baik berburuk sangka begitu". kata hatiku.meski sampai saat ini pihak kepolisian pun belum kudengar memastikan hasil lab nya atas kejadian itu.* atau mungkin aku yang tidak tau* :D
pemerintah berinisiatif membangun kembali kios tersebut dengan menunggu kucuran dana beberapa tahun kedepan. sembari menunggu, maka pemerintah atas permintaan pedagang dapat membangun pasar sementara untuk pedagang korban melanjutkan usaha nya demi menyambung hidup.kesepakatan pun tercapai, antara pemerintah dengan pedagang korban kebakaran.
pemerintah merelokasi pedagang korban, persis ditengah kota. di jalan jalan utama. ditengah jalan itu dibangunkan kios kios yang terbuat dari papan berukuran kecil kecil berdempet dempet, yang dulunya juga berlantaikan papan tapi diubah oleh pedagang itu sendiri dengan semen. masing masing kios juga punya warna yang berbeda beda. jadi cantik. tapi tetap saja terlihat kumuh. aku nyebutnya "sicantik yang kumuh". kenapa?
karena kotaku semakin semerawut. karena jalan umum itu adalah jalan utama. karena usahaku juga ada disana. karena jalan semakin sempit dan sesak, sementara kendaraan terus berlalu lalang disana. macet dikit ,orang BISING. kemarahan dan emosional tak bisa di bendung. motor dibelakang nabrak motor berhenti mendadak di depannya. lalu ricuh dan bertengkar mulut. " "
"Apa matamu gak liat orang berhenti.!!"
" ibu yang salah! napa berhenti mendadak! kalo mau minggir kasi tanda dong!"
-------
belum lagi becak motor yang sering nyerempet pejalan kaki.
"Waaahh,, pokoke gak nyaman banget dah".
deru deru kendaraan yang menyemburkan asap itu membuat beberapa penjaga kios menggunakan masker saat berjualan.dimalam hari kios tetap buka, tentu menggunakan mesin genset untuk mendapat cahaya. gak pagi gak siang gak malam..bising ! sampe jam duabelas malam baru lah tak terdengar suara mesin genset itu. *hampir Stres*
dari lantai tiga tempat usaha ku;
lama ku perhatikan deretan panjang kios kios darurat itu.
"mirip deretan kereta api yang bergerbong gerbong , tanpa REL!!"
aku tertawa sinis, mentertawakan siapa?
^_^