Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie

Liputan Wisata Kuliner Martabak Naik Kelas dalam Nuansa Café Modern di D’Marco Café

20 Juni 2012   15:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:44 973 4

Dengan dikoordinir oleh  mbak  Selina Limman dari Urbanesia ke 14 Kompasiner tersebut yaitu: Paulus Pensies Anggoro, Yusuf Dwiyono, Rokhmah N. Suryaningsih, Robertus Benny Murdhani, Tigor Agustinus Simanjuntak, Manjilala, Ilman Nafian, Dyah Elok Wirdaningsih, Ahmad Syauqillah, Novita Maria, Helmi Budiprasetio, Mahfus Waluyo, Rasawulan Sari Widuri, dan Henny Widiastuti, dipandu untuk mengikuti acara Get Urbanized III. Liputan ini saya sarikan menjadi 5 bagian dalam postingan ini.

Acara kemudian dibuka  oleh Mbak Selina dari Urbanesia.com, didampingi oleh Mas Nurul dari Kompasiana dan mbak Ira dari D’Marco Cafe sebagai host pada hari itu. Acara yang sangat padat ini dimulai dari pukul 10.00 sampai sekitar pukul 13.00 WIB. Dalam paparannya, mbak Selina menjelaskan bahwa program ini sebagai ajang untuk memperkenalkan tempat-tempat wisata kuliner yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup warga kelas menengah keatas di Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan ini bisa sekaligus menjadi media untuk promosi bagi unit usaha yang menjadi host saat itu dan juga bagi Kompasianer bisa menjadi pengalaman baru dan sebagai salah satu sumber inspirasi reportasi yang nantinya bisa dituangkan di Kompasiana.

Nama D’ Marco sebenarnya merupakan singkatan dari Martabak (dan) Coffee.  Sebuah cafe yang dimiliki dan dikelola oleh tiga orang yaitu Ira Lathief, Ika Hendrani, dan Budiono sebagai anggota pasif (investor). Ketiganya memang menyukai dunia kuliner, terutama martabak. Itulah sebabnya mereka memutuskan membuat resto ala cafe dengan nuasa Modern yang mereka beri nama D’Marco Café, dengan isi menunya didominasi oleh martabak dan kopi. Jadi intinya, D’Marco ingin menyajikan martabak dengan yang lain dari biasanya.

Sebenarnya kalau hanya ingin mendapatkan martabak, kita bisa mendapatkannya dimana pun. Mulai dari pinggiran kaki lima sampai pasar malam. Namun rasa yang ditawarkan biasa saja. Di tangan pemilik D”Marco inilah martabak disulap menjadi cantik layaknya penampilan di café, sehingga orang kantoran atau turis pun yang dulunya enggan menikmati martabak, sekarang bisa merasakan nikmat dan asyiknya makan Martabak dengan nyaman duduk di sofa dan meja kayu. Jadi dengan konsep ala Café inilah, D’Marco ingin mempopulerkan Martabak Manis yang selama ini dikenal sebagai Indonesian Pancake menjadi makanan khas Indonesia yang berkelas.

Dalam jangka panjang, D’Marco juga mempunyai misi untuk mempopulerkan Martabak kepada komunitas orang asing (Expatriat dan Turis).  Bukan tidak mungkin Martabak yang merupakan makanan kesukaan orang Indonesia bisa dikenal  sebagai Makanan yang “mendunia” seperti juga Pizza yang menjadi kebaggaan bagi orang Italia. Semoga!

Beberapa inovasi Martabak di D’Marco seperti Martabak Es Krim (Martabak Ice Chocobana, Martabak Ice Cheeseberry dll) , Martabak Pandan dan Martabak Asin (Martabak Noodle, Martabak Mushbeef Egg – Martabak jamur daging asap dengan telor) merupakan beberapa menu favorit yang banyak disukai pengunjung D’Marco.

Sedangkan sajian kopi yang ada diD’Marco dengan kreasi dan inovasi baru dalam penyajian adalah Strawberry Coffee, Cinnamon Coffee , Hazelnut Coffee dan Caramel Coffee. Namun, yang menjadi andalannya adalah tiga macam kopi yaitu Strawberry Coffee, Cinnamon Coffee dan Hazelnut Coffee. Citarasa manis, pahit dan asam tentunya tersaji dalam Strawberry Coffee. Sedangkan rasa kayu manis tentu saja dapat dinikmati pada Cinnamon Coffee. Sedangkan rasa kacang tersaji kuat dalam Hazelnut Coffee. Karena saya hanya memesan  satu minuman saat acara berlangsung yaitu Strawberry Coffee. Saya tidak sempat mencicipi Hazelnut Coffee dan Cinnamon Coffee . Insha Allah kalau ada kesempatan lainnya lagi saya akan mencoba jenis kopi yang lain. Selain itu ada pula minuman kopi yang biasa ditemui di café café lain seperti Cappucino, Expresso, Black Coffe atau Vietnam Coffee.  Untuk harga yang relatif murah dan terjangkau, berkisar antara Rp 12.000 - Rp 25.000.

Berikut ini beberapa jenis Martabak dan kopi yang ada di D'Marco Cafe

Bagi yang senang menonton bola, selama Piala Euro berlangsung D’Marco café juga mengadakan acara Nobar setiap weekend, dari Jumat- Minggu. Café ini dibuka dari pukul 07.00 - 23.00 WIB. Khusus untuk jam 07.30-10.30 WIB, D’Marco Cafe menyediakan sarapan pagi seperti roti bakar, mie rebus dan mie goreng. Promosi lainnya lagi yang sedang berlangsung di bulan Juni ini adalah discount 15% untuk pekerja media.

B. Sharing & Workshop “Normal is Boring”

Yang menarik dari Get Urbanized III ini, kami tidak hanya mendapatkan informasi tentang konsep D’Marco Café. Tetapi kami juga mendapatkan pengetahuan dari Mba’ Ira Lathief tentang pengalaman beliau dalam menulis buku. Khususnya dari buku terbarunya yang berjudul “Normal is Boring”. Buku ini merupakan buku yang ke 13 dan telah diluncurkan pada tanggal 20 Mei 2012 yang lalu di Taman Pemakaman Umum, Pertamburan, Slipi, Jakarta Barat.

Alasan kenapa mbak Ira mengadakan launching di Pemakaman adalah sekalian untuk memperkenalkan Musoleum atau bangunan megah untuk melindungi makam yang ada di TPU ini. Ia ingin mengubah persepsi masyarakat yang sudah beredar selama ini bahwa makam adalah menyeramkan. Musoleum ini sekarang sedang diusahakan agar menjadi salah satu cagar budaya kita.

Harapan lainnya adalah semoga buku tersebut membawa inspirasi bagi kaum muda Indonesia agar selalu kreatif dalam berbagai cara untuk membangun bangsa, baik dengan melakukan hal yang baru, melakukan hal yang berbeda, dan melakukan hal di luar kebiasaan

C. Merasakan Sensasi Martabak dan Kopi

Selesai acara Sharing & Workshop, kami berkesempatan untuk menikmati makanan dan minuman khas D’Marco Café. Kami diperbolehkan memesan jenis kopi apa saja dan  menikmatinya. Untuk martabaknya, tuan rumah menyajikan 3 jenis martabaknya, yaitu Martabak Noodle dan Martabak Beef Mushroom, dan Martabak Ice Chocobana.

Untuk gambar masing-masing menu bisa dilihat kembali gambar di menu diatas.

D. Koleksi Foto Bersama Kompasianer

Foto-foto ini diambil saat kami sedang duduk bersantai ria sebelum acara dimulai,  dan  sedang menunggu meja dibersihkan untuk acara kami main Games “Make Your Own Martabak.

Sebelum mengakhiri acara di D’Marco Café, kami ditantang untuk membuat kreasi dari apa yang sudah dilihat dan dirasakan dengan menghias Martabak yang sudah disediakan.  Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mengeksplore dan menyatukan antara cita rasa dan penampilan. Permainan ini untuk menguji kreativitas kami, para peserta Get Urbanized III dalam membuat topping martabak manis dengan berbagai bahan yang telah disediakan oleh tuan rumah.

Berdasarkan penilaian juri yang dipercayakan kepada Mbak Selina dan Mas Nurul, pemenangnya adalah kelompok A dengan anggota mbak Rasawulan Sari Widuri, saya sendiri (Rokhmah N. Suryaningsih), Bang Manjilala, dan Mas Yusuf Dwiyono. Sebelumnya, kelompok A tidak memperoleh nominasi dilihat dari penampilan yang kurang menarik dan aneh, karena masing-masing bagian punya rasa sendiri-sendiri. Namun, karena games ini menyangkut kreativitas, maka kelompok kami berusaha tampil beda, biarpun berpenampilan jelek seperti yang mbak Ira sarankan dalam buku Normal is Boring, hehehhe.

Ternyata 2 bagian dari hasil kreasi kami, memiliki cita rasa yang gurih dan enak dengan taburan keju diatas mushroom dan kacang. Itu yang membuat martabak kami menjadi terasa enak, akhirnya juri pun mengakuinya sebagai pemenang. Selanjutnya, peserta bisa menikmati martabak hasil karya masing-masing. Namun, karena kebanyakan dari kami sudah cukup kenyang dengan sajian 3 jenis Martabak, maka iming-iming untuk makan martabak sekali lagi sudah tidak sanggup.

Sebelum mengakhiri acara Get Urbanized III, mas Nurul dari Kompasiana membagikan Goody bag  kepada semua peserta yang hadir. Alhamdulillah, masing-masing kami memperoleh tas jinjing Kompas Karier yang berisi antara lain: sticker, bolpoin 4 warna, gantungan kunci, 2 mini note books dari urbanesia dan thank you note. Karena waktu telah habis, kemudian kami bersalam-salaman kepada tuan rumah acara ini, Mas Nurul sebagai wakil dari Kompasiana dan mbak Selina dari Urbanesia dan kami semua meninggalkan acara Get Urbanesia III.

Tak lupa saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada D’Marco Café atas hidangan yang luar biasa dan keramah-tamahannya, mbak Selina dari Urbanesia.com serta mas Nurul dari Kompasiana yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mengikuti event yang sangat inspiratif. Semoga kami sebagai Citizen Journalism bisa ikut mempromosikan dan menduniakan salah satu kearifan pangan lokal Martabak dan Kopi.

Thanks for all. It's really the best place to hang out. Sayonara!

Semoga bermanfaat dan Salam kompasiana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun