Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Belajar Ski

19 September 2012   13:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:13 186 0
Bismillah.

Kisah liburan musim dingin disini.

Alhamdulillah. bersyukur, masih diberi kesempatan berlibur dengan keluarga menikmati pemandangan dan udara segarNya, di pegunungan Alpin;  nikmatNya yang  banyak.

Beruntung mengalami,  merasakan, dingin, putih, lembut, salju Nya,  yang mana semua berasal dari air  langit Nya yang dijatuhkan ditempat yang dikehendaki Nya.

Persiapanpun dimulai; dari pakaian dalam sampai pakaian luar;  kaos kaki beberapa pasang, sepatu ski dan sepatu anti basah  untuk  di tempat bersalju, celana panjang, baju dalam, tshirt tangan panjang,  jaket anti basah dan angin, sarung tangan, kaca mata anti silau, topi anti dingin (helm), dan keperluan mandi, dan lainnya.

Memang tidak sederhana mempersiapkannya, perlu sabar, waktu dan kemauan itu. Para ibu  yang selalu disibukkan dengan urusan rumah tangga  dan lainnya, juga terus sibuk walau liburan dan  biasanya masih saja, ada,  sesuatu yang terlupakan (ketinggalan).

Arosa, kota kecil , di propinsi  (kanton) Graubunden yang indah di pegunungan Alpin sebelah timur agak keselatan dengan ketinggian  1800 diatas permukaan laut, adalah salah satu tujuan wisata musim dingin .

Beratap langit biru Nya, megah tak terbantahkan, bumi berhias  hamparan salju Nya yang putih, lembut dan banyak , tak dapat kudustakan, gunungnya yang kokoh, matahari Nya yang bersinar, nikmat Nya tak dapat dihitung, walau manusia coba menghitungnya, dengan bilangan yang mahal untuk biaya penginapan dan lainnya disini.

Banyak kursus yang ditawarkan dari  private,  semi private atau grup kecil untuk belajar ski (Ski School), anak sayapun termasuk salah satunya dalam grup kecil untuk anak-anak , selama  beberapa hari,  paling murah dan ekonomis, sehingga  ibunya pun bisa jalan-jalan menikmati pagi, siang dan sore Nya .

Entah mengapa kala itu, anak saya agak  rewel walau cuaca cerah, merengek dan protes kepada ibunya non stop,  untuk ikutan berski dengannya,  permintaan yang tidak mungkin (impossible), tidak terbayangkan dan  tidak pernah bercita-cita untuk belajar ski  dalam usia lanjut seperti ini, selain mahal, dingin , licin, takut patah kaki atau anggota badan lainnya, dan nyali yang kecil.

Sejak bertahun tahun disini, tidak berniat sedikitpun untuk itu, permintaannya  sungguh membuat ibunya  haru biru kalang kabut cari pegangan, tidak berdaya dan apa daya kecuali kembalikan kepadaNya.

Singkat cerita , dengan hati yang dag dig dug sandarkan hati ini kepada Nya, Ya Tuhan betapa tak kuasanya hamba Mu ini mendengar rengekannya, melihat wajah yang bersih, polos, mengharap pengertiannya bahwa ibunya bukanlah  putri salju yang dilahirkan dan bersenang-senang dengan 7 kurcacinya di alam  ini seperti dalam dongeng anak sebelum tidur, membawa mimpinya dalam istirahat malam.

Bismillah, hari Nya pun tiba, waktu menerima pelajaran  ski secara private, melalui orang orang terpilih ;  pelajaran  bagaimana cara mengangkat kaki dengan perlengkapan ski  yang komplit, berjalan lurus , berseluncur, belok kiri dan belok kanan, mengerem, bagaimana dan apa yang dilakukan kala jatuh, adalah tehnik-tehnik yang perlu diperlajari dengan cermat, menjaga keseimbangan badan (balancing),  fokus, dan terus diulang-ulang (dilatih), sungguh membuat  jatuh bangun diri ini berkali-kali , sakit, dari ujung kepala sampai ujung kaki, remuk, babak belur, ditertawakan,  meringis dan menangis , adalah otomatis bagai suatu sistem, semuanya jadi satu.

Subhanallahwalhamdulillah, nikmatNya sabar karena sayang, anugrah Nya yang  luar biasa.

Waktu Nya pun tiba, dengan wajah dan hati yang lurus karena Nya,  panas dingin keringatan dibuatnya, harus berani sendiri ( mau tidak mau ).  Kereta gantung membawa diri, ke  atas gunung , turun dengan perlahan menelusuri jalannya , kadang lurus, kadang belok kiri, belok kanan,  perlahan namun pasti , fokus, berusaha rileks ,  total berserah diri,  menikmati perjalanannya,  rasa salju, dari kaki sampai kekepala, sentuhan udara Nya dingin namun lembut di pipi  sangat terasa, Subhanallahwalhamdulillah, nikmatNya tak dapat kudustakan.

Mungkin beginilah juga  Tuhan mengajariku yang bodoh ini, tidak boleh berhenti belajar, berulang terus agar mengerti dan paham, bahwa tiada dayaku   tanpa izin dan kuasaNya,  hanya Allah  Maha Pencipta , Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi  Maha Penyayang dan yang mengajarkan segala sesuatunya karena Nya, dan semua akan kembali kepada Nya.  Subhanallahwalhamdulillah. Wallahu a' lam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun