dibawah rindangnya pohon
sudah dua, tiga, empat
hingga aku tak sanggup lagi menghitung
berapa banyak daun yang jatuh menimpa kepalaku..
"...ah, mungkin kau terjebak macet..
jam segini kan waktunya semua karyawan keluar kantor
mungkin kau keluar kantor lebih lama dari biasanya
oke, aku tunggu kau sebentar lagi..."
aku kembali menghitung
kini bukan lagi daun yang beruntung
namun sepeda motor yang mulai menepi
dan pengendaranya ikut berlindung di pohon yang sama
ya, hujan sudah mulai turun
semakin lama semakin deras
semakin banyak pula motor yang menepi
dan para pengendara itu menutupi pandanganku
"ah, dimanakah dikau, kyo...
tak tahukah kau aku sudah kedinginan?
tak tahukah kau air sudah mulai mengguyur tubuhku?"
aku berusaha mengintip dari balik tubuh-tubuh kekar yang menghalangiku
mungkinkah kau tidak melihatku?
akhirnya, aku berdiri, dan menembus barisan manusia di depanku
aku berdiri
mematung
sambil mataku mencari ujung bayangmu
tak tampak...
tiba-tiba mataku tertuju ke satu keramaian
terlihat orang-orang berdiri melingkari sesuatu
(ataukah seseorang?)
samar-samar terdengar olehku..
"ada kecelakaan...."
tanpa sadar, aku melangkah mendekati kerumunan itu
mataku melihat satu benda yang sangat kuhafal
B 4000 KYO
tergolek tak berdaya
dengan beberapa bagian hancur...
"kyo........?"
dan gelap
(terinspirasi oleh Kaminari Kyo dan cerpennya yang berjudul "sebelum dia menutup mata untuk selamanya")