Ini tahun kesekian perayaan hari kemerdekaan RI bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Tentu ada sedikit perbedaan antara perayaan kemerdekaan di luar bulan ramadhan dengan saat ini. Namun perbedaan itu tentunya bukan pada ruh dari arti kemerdekaan itu sendiri, tetapi lebih kepada bagaimana biasanya masyarakat Indonesia merayakannya.
Sudah menjadi kebiasaan bangsa kita bahwa perayaan kemerdekaan, selain dengan upacara pengibaran bendera, diisi dengan perlombaan-perlombaan yang diadakan di setiap sudut kota dan desa dan juga di lembaga-lembaga seperti sekolah. Kali ini, tentu perayaannya menjadi lebih syahdu dengan sebagian besar masyarakatnya yang berpuasa. Tapi hal ini bukan berarti mengurangi rasa nasionalisme kita sebagai bangsa merdeka.
Sayangnya, ada fenomena yang sedikit terkikis di hari ini. Kemerdekaan yang identik dengan pengibaran bendera merah putih di sepanjang jalan dan di depan rumah-rumah penduduk, kini terlihat sepi dari kibaran bendera merah putih kebanggaan bangsa dan negara kita. Entah karena rumah-rumah sudah ditinggalkan mudik oleh para penghuninya, atau masyarakat sibutk berbelanja kebutuhan lebaran hingga lupa mengibarkan bendera kebangsaan itu.
Tak banyaknya bendera yang dikibarkan hari ini, terutama di daerah tempat tinggal saya, tentu terasa ada yang hilang. Mungkinkah rasa nasionalisme kita sudah terkikis? Ataukah tertutup oleh hingar bingar keceriaan masyarakat yang bersiap mudik lebaran atau menyiapkan kebutuhan lebaran lainnya? Yang pasti, saya merasa, masing-masing kita wajib memupuk kembali ghirah nasionalisme kita dengan ikut mengibarkan bendera merah putih sebagai tanda rasa syukur atas kemerdekaan yang didapat.
Memang, bendera bukanlah hal yang paling esensial dan krusial dalam sebuah perayaan kemerdekaan, tapi sebagai simbol negara, saya rasa patutlah dilestarikan budaya pengibaran bendera itu sehingga kebanggaan akan bangsa dan negara kita tidak akan mudah luntur.
Sekali lagi "DIRGAHAYU INDONESIA!"
Semoga engkau akan semakin banyak belajar dari perjalanan kemerdekaan sejak 67 tahun silam.