Restoran ini dimiliki oleh seorang imigran asal Pakistan. Selain konsep bayar sesukanya, restoran yang ia kelola bersama istrinya yang berbeda keyakinan itu juga memiliki konsep "halal". Maka, restoran ini menjadi idola, bukan saja oleh mahasiswa yang tidak berkantong tebal, tapi juga para muslim yang tinggal di Wina, karena memang sulit sekali menemukan restoran yang menjual makanan dan minuman halal di sana.
Sang pemilik restoran menyatakan bahwa selama restorannya berdiri dalam kurun waktu 7 tahun, ia belum pernah mengalami kerugian, walaupun keuntungan yang diraih per harinya tidaklah pasti. Namun, dengan menerapkan konsep jujur dan ikhlas, ia ingin bisa memberikan tempat bagi mereka yang tidak mampu membeli makanan dan minuman yang enak dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu ia juga ingin memperkenalkan berbagai ragam makanan yang ia kenal kepada pelanggannya.
Walaupun keuntungan yang tidak tetap, si pemilik restoran tetap bersikap profesional dengan membayar 14 pegawainya sesuai dengan standar minimal atau UMR, sehingga tidak ada yang dirugikan dalam bisnisnya ini. Menurutnya, prinsip berbisnis adalah lakukan apa yang anda sukai, maka rejeki akan mengalir dengan cukup, walaupun tidak berlebihan.
Semoga saja banyak pelaku bisnis yang berani menerapkan konsep restoran "pay as you wish" ini sehingga banyak orang yang bisa menikmati makanan enak tanpa harus mengeluarkan kocek yang terlalu besar.
(Disarikan dari program Khazanah di Trans 7)