Saya memiliki satu anak laki-laki usia 8 tahun. Berhubung saya single parent, sempat ada ketakutan kalau anak saya ini lebih berkarakter perempuan dibandingkan laki-laki. Maklum, sepanjang hidupnya, dia berinteraksi lebih banyak dengan saya, walaupun di rumah ada adik laki-laki saya. Namun, ketakutan dan kekhawatiran itu tetaplah ada. Maka, saya pun mendorong anak saya untuk berani. Setiap yang ia lakukan, yang mungkin membahayakan, saya tanggapi dengan keyakinan bahwa ia akan menjadi anak yang tahan banting dan berani.
KEMBALI KE ARTIKEL