Jika masih beranggapan bahwa simpatisan terorisme berasal dari mereka-mereka yang termarjinalkan, mungkin perlu dipikir ulang. Mengingat beberapa pemberitaan di media masaa yang mengabarkan kian meningkatnya jumlah orang-orang dari kalangan menengah dan bahkan terpelajar, khususnya dari kelompok usia muda, terpengaruh paham radikal, jelas terpampang fakta bahwa terorisme tidak pandang bulu dalam melakukan propaganda.