Baru-baru ini ramai di masyarakat terkait ucapan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Tjitjik Sri Tjahjandarie saat menanggapi peningkatan jumlah UKT di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Ibu Tjitjik menyebutkan bahwa kuliah adalah kebutuhan tersier, yakni hanya segelintir orang yang dapat merasakannya. Namun, dalam era globalisasi dan persaingan ketat ini, paradigma tersebut perlu diubah. Pendidikan tinggi harus dilihat sebagai investasi esensial bagi masa depan bangsa, bukan sekadar aksesori sosial.
KEMBALI KE ARTIKEL