Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Ketika Pemerintah Masih Menutup Pintunya Pada Misi Diplomasi Budaya Kami

10 Februari 2014   13:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:59 741 4
Yogyakarta - Hampir setiap hari, kami mahasiswa yang tergabung dalam Tim Tari Rampoe UGM mengadakan street performance di beberapa titik keramaian Kota Yogyakarta. Teman-teman bisa melihat kami di nol kilometer Malioboro atau alun - alun kidul Yogyakarta atau bahkan di pelataran jalanan Malioboro. Keringat yang menetes tak pernah kami hiraukan demi misi diplomasi kebudayaan dalam ajang festival Internasional di Eropa serta lomba FESCO 2014 di Malaysia. Keluarga masing-masing dari kami juga terkorbankan demi misi ini. Liburan semester dimana orang-orang dan teman-teman kuliah lain asik bercengkrama dengan keluarga serta temu kangen dengan teman-teman SMA, SMP atau SD, kami justru bekerja setiap hari demi misi ini. Semua cara kami coba, bahkan berjualan bunga, permen, baju, air mineral, jajanan pasar dll setiap hari. Ayah, Ibu, Adik, Kakak dan saudara lainnya kehilangan kami untuk sementara waktu. Bukan untuk main-main di luar negeri, kami mempunyai misi budaya, memperkenalkan budaya Indonesia, menjadi duta budaya Indonesia dan menyandingkan Indonesia dengan negara-negara Eropa (Belanda, Belgia dan Prancis).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun