Menyisakan goresan yang tercetak disanubari
Mengawal detak jantung yang berpacu tanpa simpati
Memaksaku untuk terus tegar dalam benci tanpa permisi
Rindu yang kau tawarkan kian rapuh
Selaksa rindu yang kugantungkan dilangit dan perlahan runtuh
Menawarkan sepenggal rindu dalam aliran sungai yang semakin keruh
Hingga sekedar rindu tak mampu mengisi kekosongan hati yang tak lagi penuh
Akupun kian rapuh dalam rinduku sendiri
Sebentuk ragu kian berlalu tak berarah bertemankan sepi
Mengenang cinta yang kurangkum dalam selasar sanubari
Hingga sesingkat rindu menjadi muara rasa yang tersimpan dihati