Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Adi dan Pohon Tuhan

17 Mei 2016   16:19 Diperbarui: 17 Mei 2016   16:40 32 1
Tercium bau lembab. Ukuran ruang yang menampung Adi hanya seukuran tubuh mungilnya. Ia meringkuk diam. Berusaha tak bersuara, tapi keheningan membuat dengus nafasnya jelas terdengar. Adi membatin, “Bagaimana supaya nafas ini tak terdengar.” Adi berusaha menahan nafasnya. Tidak cukup lama, karena ia langsung sesak. Ia memejamkan mata. Kini di hadapannya tampak sebuah padang rumput dengan sebatang pohon kokoh yang daunnya membulat rindang. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun